Aku gak kenal Greschinov, juga gak follow akun dia. Cuma, tiap dia bikin geger di Twitter—karena diolok-olok banyak orang, kayak kemarin—aku memikirkan apa kira-kira kesalahan dia... dan gak tahu. Jangan-jangan dia sebenarnya gak salah apa-apa, tapi kita menganggap dia salah?
Kalau menurutku, dia tuh cuma—apa istilah yang tepat, ya?—“terlalu lempeng”. Maksudnya, gak ada mbeling-mbelingnya sama sekali, jadi mungkin kelihatan “aneh” (cupu) di mata kebanyakan anak Twitter yang gahul-gahul. Padahal ya dia gak salah apa-apa, cuma “terlalu lempeng” aja.
Biasanya anak-anak pintar emang gitu—kelihatan aneh, padahal ya gak salah apa-apa. Makanya di sekolah biasanya jadi sasaran bullying teman-temannya. Mestinya budaya semacam itu gak usah diterus-terusin, lah. Dia mungkin beda dengan kebanyakan kita, atau terlalu lugu, ya biar aja.
Apakah Greschinov sadar kalau dia “terlalu lempeng”? Kemungkinan sih nggak. Buktinya dia nyari jodoh yang mau “dibimbing”—cuma orang lempeng yang punya kepercayaan diri setinggi itu. (Aku malah ingin “dibimbing” sama mbakyuku. Apeu.)
Kayaknya kita perlu belajar untuk menerima kenyataan bahwa “berbeda dengan kita bukan berarti kesalahan”.
*) Ditranskrip dari timeline @noffret, 12-13 Mei 2022.
