Mengapa saya menulis? Jawabannya sederhana—karena saya mencintainya. Seperti ketika kita mencintai seseorang dengan tulus, kita mencintainya bukan karena apa pun, tetapi karena kita memang mencintainya. Begitu pula kesukaan saya menulis—karena satu alasan yang sama; cinta.
Saya tidak ingin menjadi pilot. Saya tidak ingin menjadi artis. Saya tidak ingin menjadi politisi, bupati, walikota, menteri, ataupun presiden. Saya hanya ingin menulis—jadi itulah yang saya lakukan. Umpama pada pemilu presiden yang akan datang—entah bagaimana caranya—saya terpilih jadi presiden, saya akan menolak.
Satu-satunya hal yang dapat saya lakukan dengan perasaan penuh cinta hanyalah menulis. Satu-satunya hal yang ingin saya lakukan di dunia hanya menulis. Satu-satunya hal yang ingin selalu saya lakukan selagi masih hidup hanya menulis.
Jadi saya pun menulis.