Yang paling mengerikan di pikiranku adalah membayangkan anak-anak yang menyesali kelahirannya, dan menangisi hidup hingga ajal tiba.
—Twitter, 18 Mei 2015
Bayi-bayi tidak punya pilihan ketika dilahirkan. Padahal mereka menghadapi risiko sejak tangis pertamanya di dunia. Oh, itu mengerikan.
—Twitter, 18 Mei 2015
Ada jutaan anak yang tersiksa, kesepian, perih, menangis tanpa suara. Salah apa mereka hingga ada orang yang tega melahirkannya ke dunia?
—Twitter, 18 Mei 2015
Dalam pikiranku, dosa terbesar manusia adalah melahirkan anak yang disia-sia. Di telapak kaki mereka tersimpan batu-batu api dari neraka.
—Twitter, 18 Mei 2015
Orang yang yakin banyak anak banyak rezeki, tapi hidup anak-anaknya telantar, adalah cermin kebodohan, keterbelakangan, egoisme, dan ironi.
—Twitter, 18 Mei 2015
Motivasi kebanyakan orang memiliki anak, karena mereka berharap ada yang mengurusi di hari tua. Cobalah pikirkan, betapa egoisnya mereka.
—Twitter, 18 Mei 2015
Orang yang tidak bisa mengurus dirinya sendiri dengan baik, seharusnya menyadari untuk tidak sok pede mengurus anak.
—Twitter, 18 Mei 2015
Anak-anak lahir tanpa pilihan, tumbuh besar tanpa pegangan, menikah tanpa kesadaran, lalu punya anak-anak tanpa pengetahuan. Mengerikan!
—Twitter, 18 Mei 2015
Tidak ada yang lebih mengerikan di muka bumi selain kebodohan yang dipeluk erat sebagai jalan kebenaran, egoisme yang dianggap kemuliaan.
—Twitter, 18 Mei 2015
*) Ditranskrip dari timeline @noffret.