Rabu, 10 Juni 2015

Karena Membanggakan Mbakyu adalah Bagian dari Sayang

Seorang bocah berkata,
“Pokoke ora ono sing ngalahke mbakyuku!” |
Aku ingin sekali menjadi bocah itu.
@noffret


Dua bocah bercakap-cakap serius tentang mbakyu mereka. Sebegitu serius, hingga orang yang melihat mungkin mengira dua bocah itu sedang merencanakan kudeta terhadap negara.

Bocah pertama berkata, “Mbakyuku tuh cantiiiik banget.”

Mbakyuku juga!” sahut bocah kedua tak mau kalah. “Dia cantik, seksi, elegan.”

“Mbakyuku juga pintar.”

“Apalagi mbakyuku! Dia pintar, lucu, bijaksana.”

“Eh, mbakyuku juga penyayang binatang, lho.”

“Sama, mbakyuku juga gitu. Dia malah sering tidur sama kucing-kucingnya.”

Bocah pertama menatap bocah kedua, lalu berkata lirih, “Tapi... mbakyuku kadang jahat sama aku...”

“Apalagi mbakyuku!” sahut bocah kedua hampir nangis. “Dia tuh sukanya bikin kangen, tapi tidak mau tanggung jawab! Jadinya tiap hari, tiap malam, aku kangeeeeeeen terus!”

Setelah terdiam sesaat, bocah pertama seperti teringat sesuatu, lalu berujar, “Eh, eh, kamu kan tidak punya mbakyu?”

Bocah kedua pura-pura mati.

 
;