Kalo ngomong sama orang, terus dia jawabnya pendek-pendek, datar,
gak pakai ramah, aku sering bingung gimana ngelanjutin ngomongnya.
—Twitter, 12 Juni 2015
Udah mau tidur, ya?
Nggak.
Lagi apa?
Nonton.
Nonton apa?
Film.
Film apa?
Drama.
O...
Iya.
Itu percakapan apa gorengan bakwan? Garing bener!
—Twitter, 14 Juni 2015
Percakapan adalah hasil kerja dua orang. Karena percakapan bukan
wawancara kerja yang tegang, juga bukan ujian pilihan ganda membingungkan.
—Twitter, 14 Juni 2015
Teman-temanku yang dulu bisa diajak ngobrol asyik sekarang udah pada
sibuk dengan keluarganya. Sekarang aku ngobrol dengan pecahan genteng.
—Twitter, 14 Juni 2015
Mending nggak ngomong sekalian, kalau dipikir-pikir, daripada mencoba
ngajak omong orang tapi malah jadi bingung karena nggak nyambung.
—Twitter, 14 Juni 2015
Aku pernah berteman dengan tutup botol kecap. Dan, kau tahu, kadang
aku berpikir dia lebih asyik dan lebih menyenangkan daripada orang.
—Twitter, 14 Juni 2015
Cewek diam, dan berharap cowoknya tahu yang dia maksud, dan dia percaya
bahwa cowoknya akan tahu yang dia maksud. Gimana sih cewek berpikir?
—Twitter, 14 Juni 2015
Cewek mau ngomong A, tapi pakai kode-kode rumit dari B sampai Z.
Dan dia berharap cowoknya tahu bahwa yang dimaksudnya cuma A. Itu gimana?
—Twitter, 14 Juni 2015
Cewek minta digandeng, tapi dia memintanya dengan cara jalan cepat-cepat.
Kenapa gak ngomong aja minta digandeng? Bukannya itu lebih mudah?
—Twitter, 14 Juni 2015
Cewek nggak ngomong apa-apa, tapi berharap cowoknya paham yang
diinginkannya. Ketika si cowok tidak paham, dia marah. Jadi siapa yang gila?
—Twitter, 14 Juni 2015
Kadang aku ingin ngomong, “Udahlah, kamu pengin apa, sebutin aja yang jelas.
Aku nggak akan paham kalau kamu ngomong pakai bahasa Godzilla.”
—Twitter, 14 Juni 2015
*) Ditranskrip dari timeline @noffret.