PLN (dan pemerintah, tentu saja) benar-benar lucu dan anakronis. Mereka koar-koar agar masyarakat hemat listrik, hemat energi. Sekarang, mereka berencana memaksa masyarakat untuk menaikkan daya listrik, agar "bisa menggunakan listrik secara bebas dan leluasa." Jadi, piye karepe?
Kebijakan saat ini sebenarnya sudah baik. Masing-masing orang bebas memilih daya listrik sesuai kebutuhan. Yang butuh sedikit, pakai daya kecil. Yang butuh banyak, pakai daya besar. Kalau ingin naik, bisa mengajukan permohonan. Kenapa yang baik itu harus dirusak dengan pemaksaan?
Jika setiap rumah dipaksa untuk menggunakan daya besar, padahal listrik yang dibutuhkan hanya sedikit, yang terjadi adalah beban dan kemubaziran. Biaya beban listrik berdaya tinggi jauh lebih besar daripada beban biaya listrik berdaya rendah. Dan masyarakat akan semakin tercekik.
Berdasarkan "modus" yang selama ini digunakan pemerintah untuk mengelabui rakyat, ada kemungkinan kelak masyarakat akan semakin terbebani dengan kebijakan ini. Lihat kembali modus peralihan dari minyak tanah ke gas. Semula terdengar seperti angin surga, ternyata bualan belaka.
Setiap kali membuat kebijakan baru, pemerintah terdengar seperti pro rakyat (demi kemaslahatan, kebaikan, keuntungan rakyat, dan tetek bengek lain) yang terdengar indah. Setelah kebijakan dijalankan, dan rakyat telah mulai terbiasa, pemerintah menunjukkan wajah asli kebijakannya.
*) Ditranskrip dari timeline @noffret, 14 November 2017.