Golongan Listrik di Bawah 4.400 VA Akan Dihapus
Tunggu Keputusan PLN http://dlvr.it/Q0fjxD
—@kumparan
Benar-benar tidak paham dengan rencana/kebijakan absurd ini.
—@noffret
Tunggu Keputusan PLN http://dlvr.it/Q0fjxD
—@kumparan
Benar-benar tidak paham dengan rencana/kebijakan absurd ini.
—@noffret
Pemerintah, tampaknya, terus berupaya menarik pemasukan apa pun yang bisa ditarik dari rakyat. Subsidi dicabut perlahan, harga dinaikkan perlahan. Bagi sebagian besar orang, kehidupan makin suram, sementara pajak makin kejam. Dan sementara itu, pemerintah terus menumpuk utang.
Dulu, waktu rakyat masih menggunakan minyak tanah untuk memasak, pemerintah mengimingi gas bersubsidi yang konon lebih murah. Setelah rakyat beralih ke gas bersubsidi, perlahan-lahan gas mulai langka dan sulit didapatkan. Jika diperhatikan, modus serupa terjadi pada hal-hal lain.
Tempo hari, orang-orang kaya diiming-imingi amnesty pajak, yang seolah-olah membereskan semua masalah terkait pajak. Ketika iming-iming itu dituruti, apakah para peserta amnesty pajak bisa hidup tenang? Tidak. Sebaliknya, mereka makin tak tenang, karena menjadi "sasaran tembak".
Yang kaya dikejar-kejar pajak, yang miskin dibelit harga kebutuhan yang makin mahal. Jadi, tak peduli kau kaya atau miskin, hidup semakin suram. Dan apa yang dilakukan pemerintah? Kita tahu jawabannya; menumpuk utang. Pemerintah yang asyik berutang, rakyat yang harus membayar.
Seiring dengan cukai rokok yang terus naik (dinaikkan) setiap tahun, pemerintah saat ini juga sedang menyiapkan rencana untuk menarik cukai untuk tas kresek, asap knalpot, sampai minuman soda. Kreatif sekali ya, pemerintah kita.
*) Ditranskrip dari timeline @noffret, 13 November 2017.