Semalam aku memimpikanmu, dan terkejut saat terbangun. Tak tahu mengapa kau bisa tiba-tiba datang dalam mimpiku, dan kita bercakap-cakap.
Aku tak ingat latar kisah yang terjadi, tapi aku menyerahkan buku kecil kepadamu, dan kau mencatat sesuatu di dalamnya—seolah kita biasa melakukannya. Yang tidak kukatakan kepadamu, aku menulis sesuatu di buku kecil itu, yang kuharap tidak kaubaca.
Kita membicarakan hal-hal pelik, dan aku sempat berpikir kenapa dulu kita tidak pernah punya kesempatan untuk melakukannya. Berbicara sederhana, bersikap sederhana, seperti mimpi semalam. Bersamamu.
Lalu suatu waktu aku kembali datang kepadamu, menyerahkan buku kecil milikku, untuk kautulis sesuatu. Namun karena terburu-buru, aku harus segera pergi, dan lupa meminta buku tadi.
Aku sempat khawatir kau akan membaca catatan rahasiaku di buku itu, dan bermaksud mendatangimu kembali, untuk memintanya, untuk menyimpannya.
Tapi kemudian aku terbangun, dan tersenyum. Itu, untuk pertama kali, kau datang dalam mimpiku setelah bertahun-tahun.