Sejak tadi malam sampai sekarang, duinginnya luarrr biasssaahh.
—Twitter, 6 Februari 2018
Tadi siang kehujanan. Sekarang pilek dan kepala berat.
Kayaknya bakal meriang, nih.
—Twitter, 2 Maret 2017
Hujan di luar. Sepiring gorengan panas. Cabai rawit. Sepoci teh hangat. Sebungkus rokok. Sebuah buku bagus. Oh, well, senja yang sempurna.
—Twitter, 1 Maret 2017
Tak ada yang lebih tabah dibanding orang-orang yang kebanjiran dan terus diguyur hujan di bulan Februari.
—Twitter, 10 Februari 2018
Sudah tidak hujan, tapi duinginnnnnya luarrr biasaaaahhh.
—Twitter, 23 Februari 2018
Kalau boleh memilih antara hujan atau panas, mungkin milih panas. Setidaknya, panas bisa diatasi dengan AC atau kipas angin. Tapi hidup kadang tak menawarkan pilihan, dan kita tetap harus memilih. Memilih untuk memaki, atau menikmati.
—Twitter, 11 Februari 2018
Suara hujan menjatuhi tanah dan genteng rumah. Suara toa menyuarakan orang yang sedang teriak-teriak, entah ngomong apa. Kupikir, suara hujan saja sudah cukup.
—Twitter, 16 Februari 2018
Panas mulai datang, hari ini. Semoga hujan telah usai.
—Twitter, 17 Februari 2018
Kemarau panjang mengharapkan hujan. Hujan mengguyur merindukan terang.
—Twitter, 13 November 2015
*) Ditranskrip dari timeline @noffret.