Adikku, yang suka pisang, barusan berkata, "Tidak mungkin ada orang yang tak suka pisang."
Dia lupa, kakaknya sendiri tidak doyan pisang, tidak pernah makan pisang sejak bayi, dan tidak pernah tertarik pada pisang. Kita memang suka menggeneralisasi berdasar pilihan diri sendiri.
....
....
Hanya karena kita menyukai sesuatu, bukan berarti orang-orang lain pasti akan suka hal yang sama. Hanya karena kita menganggap sendirian itu kesepian, bukan berarti orang lain merasakan hal sama. Ada yang justru menikmati kesenangan dalam kesendirian, dan mereka baik-baik saja.
....
....
Ada yang pernah berkata kepadaku, "Kamu sih, terlalu menutup diri, jadinya sampai sekarang tidak punya pacar."
Lhah, yang bilang aku ingin punya pacar, siapa? Aku justru menutup diri karena menjauhkanku dari kemungkinan pacaran atau terjebak dalam hubungan yang tak kuinginkan.
....
....
Bagiku, pacaran atau tidak adalah soal pilihan. Aku tidak ingin menjadi sok suci yang mengharamkan orang pacaran, tapi bukan berarti aku juga ingin melakukannya. Melarang serta mem-bully orang pacaran itu sama buruk dan sama tolol dengan menganggap semua orang ingin punya pacar.
....
....
Kesalahan yang sering kita lakukan adalah melakukan generalisasi berdasarkan selera kita yang subjektif. Itu persis seperti orang yang menyukai pisang (atau hal lain), lalu mengambil kesimpulan semua orang pasti akan suka pisang, dan menganggap aneh jika ada yang sebaliknya.
*) Ditranskrip dari timeline @noffret, 28 Desember 2017.