Kamis, 05 April 2018

Sepele

Di samping rumah saya ada hamparan batu—rata-rata seukuran genggaman tangan—dan selama bertahun-tahun saya tidak pernah mengajak omong mereka. Padahal, bisa dibilang, kami tinggal serumah.

Ketika menyadari hal itu, saya merasa perlu sesekali berbicara pada mereka—batu-batu tersebut. Jadi, suatu kali, saya berjongkok, dan menyentuh salah satu batu yang terhampar di sana, dan berkata, “Kalau dipikir-pikir, sebenarnya sepele.”

Batu-batu diam saja, karena mereka batu. Tapi saya lega. Karena akhirnya saya bisa berbicara, bahwa—kalau dipikir-pikir—sebenarnya sepele.

 
;