Cewek merasa "ingin berharga" dengan cara sok jual mahal, dengan harapan cowok akan mengejar-ngejarnya. Pola pikir semacam itu justru menunjukkan bahwa si cewek punya penilaian diri yang rendah—khas cewek ABG yang nalarnya belum utuh dan masih "nyah-nyih" tidak jelas!
Aku bisa memaklumi kalau hal semacam itu dilakukan cewek ABG, karena sering kali nalar mereka memang belum utuh—dan itulah kenapa aku tidak berminat pada cewek ABG. Tapi jika wanita dewasa masih berperilaku semacam itu, well... itu masalah yang serius (bagi dirinya sendiri).
Apa yang diperhatikan pria (dewasa) ketika mendekati wanita (dewasa)? Hanya satu: Respons!
Kalau aku mendekati seorang wanita dan responsnya positif (ramah, menyenangkan, komunikatif), aku akan meneruskan langkah, karena merasa nyaman, dan juga yakin kalau dia sama nyaman.
Tapi kalau aku mendekati wanita dan responsnya negatif, aku akan berhenti. Pertama karena aku merasa tidak nyaman, dan kedua karena aku berpikir respons negatif yang ia tunjukkan sebagai tanda bahwa dia juga tidak nyaman. Tak ada hal menyenangkan yang diawali rasa tidak nyaman.
Karenanya, konsep "kejarlah aku, jangan berhenti, agar aku merasa dihargai" tidak akan berlaku, khususnya bagiku. Kalau responsmu negatif, aku akan berhenti, dan persetan denganmu! Kalau kau menyesali yang telah kaulakukan, kau boleh pergi ke neraka... bersama ketololanmu.
"Tapi nanti kalau aku jadian sama orang lain, gimana? Tidak takut nyesal?"
Oh, tak perlu khawatir, kau tidak sepenting itu. Respons negatif dan sikap buruk yang kautunjukkan sudah cukup menjelaskan seperti apa dirimu.
Terkait orang lain, aturan hidupku sederhana: Aku akan memperlakukanmu, tepat sama seperti caramu memperlakukanku.
*) Ditranskrip dari timeline @noffret, 21 November 2019.