Rabu, 20 September 2023

Bahasa adalah Soal Kenyamanan

Kata-kata mutiara hari ini, "Entah kenapa, aku nggak pede kalau nulis pakai bahasa Indonesia." (Seorang teman, yang hidupnya di Indonesia)

Ya, ya, bahasa Indonesia memang lebih "belibet" dibanding bahasa Inggris, ya? Dalam bahasa Inggris, "You" sudah mewakili semua kata ganti orang kedua tunggal. Sedang dalam bahasa Indonesia, ada "kamu", "Anda", "lu", "kau", bahkan kadang "sampeyan" dan "panjenengan", dll.

Dalam bahasa komunikasi, bahasa Inggris memang lebih mudah digunakan, karena kita bisa "menggeneralisir" lawan bicara kita. Semuanya "you".

Well, bahasa memang soal kenyamanan. Aku sendiri sih kurang nyaman berbahasa Inggris, jika yang diajak bicara bisa berbahasa Indonesia.

Rasanya kok aneh kalau kami ada di Indonesia, dan masing-masingnya bisa berbahasa Indonesia, tapi berkomunikasi memakai bahasa Inggris.

Dan mengenai bahasa Indonesia yang "belibet" seputar kata ganti orang kedua, kupikir itu memang cara bangsa kita menghormati lawan bicara.

Sekali lagi, bahasa adalah soal kenyamanan. Bahkan dalam penggunaan bahasa Indonesia pun, ada yang nyaman menggunakan bahasa baku, ada pula yang lebih nyaman menggunakan bahasa nonbaku atau bahasa gaul. Bagiku tak masalah, karena itu soal kenyamanan masing-masing orang.

Akhirnya, jika kita yang lahir dan hidup di Indonesia sudah tidak bangga berbahasa Indonesia, lalu siapa yang akan bangga menggunakannya?


*) Ditranskrip dari timeline @noffret, 22 September 2012.

 
;