Di Twitter, setidaknya sudah empat kali aku mendapati video yang merekam/memperlihatkan orang akan pamer makan mi, tapi lalu mi di piringnya malah tumpah. Kenyataan ini membuatku tak habis pikir, heran, dan bertanya-tanya.
Dan pertanyaanku sederhana: Apa manfaat melakukan itu?
Apa manfaatnya memamerkan pada orang-orang lain, bahwa kita akan/sedang makan mi? Demi Tuhan, memangnya sehebat apa makan mi, hingga kita merasa dunia perlu tahu bahwa kita melakukannya? Ada jutaan bahkan miliaran orang makan mi tiap hari, dan itu sungguh sangat... sangat biasa.
Tampaknya, manusia dilahirkan, tumbuh besar sampai dewasa, bahkan hingga tua, hanya untuk mengejar satu kata: Bahwa.
*) Ditranskrip dari timeline @noffret, 27 Mei 2019.