Memulai kebiasaan membaca buku itu berat. Menjaga kebiasaan membaca buku juga berat. Tapi yang paling berat adalah... kau berhenti dari kebiasaan membaca buku, lalu ingin memulainya lagi.
Kebiasaan yang terputus di tengah jalan sering membuat orang enggan memulainya kembali.
Kebiasaan yang baik, tak peduli semudah dan seringan apa pun seperti membaca buku, biasanya berat. Setidaknya lebih berat dibanding kebiasaan bengong atau kebiasaan malas-malasan. Dan manusia tidak lahir bersama kebiasaan baik—ia yang membentuknya sendiri seumur hidup.
Sebenarnya, kalau mau objektif, tidak ada kebiasaan baik yang berat—yang ada hanyalah perasaan berat saat mulai membiasakannya. Ambil contoh yang sepele; kebiasaan bangun pagi. Itu mudah, bagi yang biasa melakukan. Tapi luar biasa berat dan sulit bagi yang tidak/belum terbiasa.
Ada teman biasa nge-gym 3 jam setiap hari, dan telah melakukannya bertahun-tahun. Bagi dia, itu sangat ringan bahkan menyenangkan. Tapi bagiku, yang tidak terbiasa, jelas sangat berat.
Sebaliknya, dia menganggap baca buku 3 jam setiap hari sangat berat, tapi bagiku sangat mudah.
Ada banyak kebiasaan baik yang bisa dimiliki siapa pun, tinggal kita mau memilikinya atau tidak. Dan memiliki kebiasaan baik artinya bertarung melawan [kemalasan] diri sendiri, dan pertarungan itu biasanya terjadi seumur hidup. Tidak apa-apa, kau akan mendapat lawan yang sepadan.
*) Ditranskrip dari timeline @noffret, 22 April 2019.