Meski judulnya mungkin lebay, dan membuatku—sebagai introver—tidak nyaman, tapi isinya sangat... sangat mewakili.
Aku tidak bangga menjadi introver, terus terang saja. Karena kerap membuat orang lain salah sangka, bahkan membuat orang-orang menatap/menilaiku secara berbeda. Kalau bisa, aku ingin seperti orang-orang ekstrover (yang mayoritas), sehingga orang lain menganggapku "orang biasa".
Kutipan dari artikel tadi, "Bagi banyak introvert, waktu menyendiri dari teman yang cerewet atau lebay bisa membuat mereka jauh lebih mandiri dan bebas dari tekanan sosial."
Itu benar sekali. Menghadapi kecerewetan dan ke-lebay-an itu sangat menekan batin dan menjengkelkan.
Rata-rata teman dekatku adalah orang-orang kalem, tidak banyak tingkah, dan tidak suka cari perhatian. Aku nyaman bersama orang-orang semacam itu, dan karena itulah kami bisa menjadi teman. Tapi karena orang semacam itu hanya sedikit, temanku pun tergolong sedikit. Tidak apa-apa.
*) Ditranskrip dari timeline @noffret, 27 April 2019.