Ada kalimat terkenal, berbunyi, “Dulu, waktu masih muda, aku ingin mengubah dunia. Tapi lalu aku sadar dunia tidak bisa diubah. Aku lalu menurunkan impianku, dan ingin mengubah negaraku. Tapi ternyata sulit. Aku turunkan lagi impianku, dan ingin mengubah keluargaku, tapi ternyata mengubah keluarga pun rasanya sulit. Belakangan, aku menyadari, seharusnya aku mengubah diriku sendiri terlebih dulu, lalu berusaha mengubah keluargaku. Setelah itu, aku bisa mulai berusaha mengubah negaraku, dan, siapa tahu, aku bisa mengubah dunia?”
Khayalan naif banyak orang adalah “ingin mengubah dunia”, tapi lupa untuk mengubah dirinya sendiri. Padahal, jika seseorang punya impian tentang perubahan, hal pertama yang harus diubah adalah dirinya sendiri terlebih dulu. Tanpa itu, semua impian adalah khayalan kosong.
Selalu mudah melihat ketidakberesan di luar sana, tapi tidak semua orang bisa melihat ketidakberesan di dalam dirinya sendiri. Selalu mudah menggaungkan “perubahan” atas hal-hal di luar dirinya, tapi tidak semua orang bersedia menerima kenyataan bahwa dirinya terlebih dulu yang harus diubah.