Rabu, 02 Desember 2009

Hukum Keteraturan

Dunia ini teratur. Sekacau-balau apa pun yang terjadi di dalamnya, semuanya berjalan secara teratur, dan dengan teratur. Keteraturan adalah salah satu prinsip dan hukum kehidupan, karena dengan keteraturan itulah Tuhan menciptakan dunia dan seisinya.

Matahari teratur terbit setiap pagi dan tenggelam setiap malam, dan tak pernah berganti tempat terbitnya. Bumi berputar pada porosnya, dan tak pernah berubah durasi kecepatannya. Jarak antara matahari dengan bumi dari dulu sampai sekarang tetap seratus lima puluh juta kilometer, dan tak pernah sedikit pun mendekat atau menjauh. Sejak pertama kali diciptakan hingga jutaan tahun setelah penciptaannya, jarak itu tak pernah berubah dan tetap teratur.

Pernahkah kita membayangkan apa yang akan terjadi kalau jarak antara matahari dengan bumi didekatkan sedikiiiit saja? Semua manusia yang ada di bumi ini akan hangus terbakar. Dan apa yang sekiranya akan terjadi kalau jarak itu dijauhkan sedikiiiit saja? Semua manusia di bumi ini akan mati membeku!

Ada orang-orang tertentu yang mengatakan bahwa dunia ini terjadi dengan sendirinya. Mereka mengatakan bahwa dunia ini, bumi ini, adalah hasil dari suatu ledakan besar yang kemudian membentuk kehidupan. Ini sama saja dengan menafikan kehadiran dan penciptaan Tuhan.

Di dalam A Brief History of Time, Stephen Hawking menulis, “Selama jagad raya mempunyai awal, kita dapat mengandaikan bahwa ada penciptanya. Tetapi andaikata benar-benar jagad raya itu mandiri (self-contained), tanpa tapal batas ataupun pinggiran, tidak mempunyai awal maupun akhir, semata-mata ada begitu saja, lalu di manakah letak Sang Pencipta?”

Saya sering membuka buku kamus untuk keperluan penulisan buku-buku saya. Setiap kali membuka kamus, saya kagum dengan pola penyusunannya yang begitu teratur, alfabetis, runtut, dan... sekali lagi, sangat teratur. Tetapi tentu kamus yang begitu teratur itu tidak tercipta dengan sendirinya, kan? Karenanya, mengatakan bahwa tidak ada sumber kecerdasan dan kekuatan yang kita sebut sebagai Tuhan adalah seperti mengatakan bahwa buku kamus adalah hasil dari sebuah ledakan dalam suatu percetakan, yang semua isinya terkumpul secara sempurna dan seimbang dengan sendirinya.

Karena Tuhan Maha Teratur dan dunia yang diciptakan-Nya ini diciptakan dengan Hukum Keteraturan, maka satu-satunya jalan menyelaraskan diri dengan kehidupan dan Tuhan adalah hidup dengan cara yang sama teraturnya.

 
;