Minggu, 09 Juni 2013

Statistik Cinta

Dari jutaan statistik yang pernah dibuat, ada satu statistik menarik yang pernah dibuat para psikolog. Saya menyebutnya statistik cinta. Berikut ini ringkasannya.

Kalau kita mendengar seorang cowok menjelek-jelekkan cewek yang sebenarnya baik, dan dia tidak bisa menjelaskan alasan yang masuk akal kenapa dia membenci cewek itu, maka ada tiga kemungkinan.

Kemungkinan pertama, cowok itu jatuh cinta pada si cewek, tapi minder—tidak berani mendekati si cewek. Sebagai kompensasi untuk rasa mindernya, dia pun menjelek-jelekkan si cewek dengan dua tujuan. Tujuan pertama, agar dia bisa membunuh perasaannya terhadap si cewek, dan tujuan kedua agar cowok lain tidak ada yang mendekati cewek itu (karena akan membuatnya iri dan cemburu).

Kemungkinan kedua, cowok itu berani mendekati si cewek dan menyatakan cintanya, namun ditolak oleh si cewek. Karena tidak bisa berjiwa besar menghadapi penolakan, dia pun merasa egonya terluka akibat penolakan itu. Sebagai pelampiasan dendam, dia menjelek-jelekkan cewek itu dengan segala keburukan yang bisa dilakukannya.

Kemungkinan ketiga, cowok itu memang tidak waras. Artinya, dia menjelek-jelekkan cewek yang sebenarnya baik, dan dia sama sekali tidak bisa memberikan alasannya, karena kenyataannya dia gila.

Nah... sekarang tentang cewek.

Kalau kita mendengar seorang cewek menjelek-jelekkan cowok yang sebenarnya baik, dan dia tidak bisa menjelaskan alasan yang masuk akal kenapa dia membenci cowok itu, maka kemungkinannya cuma satu. Pernyataan cinta cewek itu ditolak oleh si cowok, dan dia berharap tidak ada cewek lain yang mendekati si cowok, karena akan membuatnya iri serta cemburu.

 
;