Aku berkata, “Kehidupanku sangat indah, aku sangat bahagia.” Dan setiap hari aku sibuk mencari orang yang mau menerimaku.
Aku berkata, “Bagi orang sepertiku, cinta adalah hal biasa.” Dan setiap saat aku ingin marah karena tak juga menemukan pasangan.
Aku berkata, “Tidak seharusnya kita menyimpan kebencian di hati kita.” Dan aku selalu mengingat-ingat keburukan orang lain.
Aku berkata, “Banyak orang menyukaiku.” Dan dalam hati aku mengutuk karena tidak ada satu orang pun yang mau hidup denganku.
Aku berkata, “Aku hebat, istimewa, sempurna.” Dan aku jengkel karena tak ada orang yang cukup tolol untuk tertipu dengan gayaku.
Aku berkata, “Hiduplah dengan cinta, dan orang akan mencintaimu.” Dan aku selalu ditolak setiap kali menyatakan cinta pada siapa pun.
Aku berkata, “Urusan pribadi tidak seharusnya diumbar di sarana publik.” Dan aku mencaci-maki seseorang yang menolak cintaku di timeline.
Aku berkata, “Hidup adalah soal pilihan.” Dan setiap saat aku bersedih karena menjalani hidup yang tak kuinginkan.
Aku berkata, “Kunci kebahagiaan adalah menerima dunia apa adanya.” Dan aku tak pernah mampu menerima diriku sendiri.
....
....
Kita selalu punya cara dan alasan untuk membohongi dunia, membohongi orang lain. Dan, lebih lagi, membohongi diri sendiri.