Kamis, 20 Juni 2013

Noffret’s Note: Bokep

Di Jepang, Dogma adalah nama studio terkenal
produsen bokep. Di Indonesia... ah, sudahlah!
—Twitter, 29 November 2012

Satu-satunya tempat di mana Amateur lebih disukai
daripada Professional adalah di... film bokep.
—Twitter, 29 November 2012

Meski negaranya menjadi produsen bokep terbesar
di dunia, wanita Jepang tidak terlalu suka menontonnya.
—Twitter, 29 November 2012

Jepang melegalisasi pornografi, karena industri bokep
menyumbang devisa yang amat besar, sekaligus
mendatangkan pajak penghasilan terbesar.
—Twitter, 29 November 2012

Banyak wanita Jepang menjadikan bokep sebagai
batu loncatan menuju film serius untuk terkenal.
Sedikit yang berhasil, banyak yang gagal.
—Twitter, 29 November 2012

Meski bokep menjadi industri legal di Jepang,
tidak semua masyarakat di sana tak bermoral.
Sebagian besar bahkan sangat teguh pada moral.
—Twitter, 29 November 2012

Salah satu bukti kuatnya prinsip moral pada banyak
keluarga di Jepang adalah adanya kesadaran self censor
pada tontonan, termasuk televisi.
—Twitter, 29 November 2012

Jangankan film bokep, bahkan tontonan di televisi pun
kadang sudah membuat mereka malu menyaksikannya,
jika dianggap terlalu vulgar.
—Twitter, 29 November 2012

Ketika anak-anak Jepang menyaksikan adegan
cukup vulgar di televisi, mereka secara spontan
akan memalingkan wajah, atau menutup matanya.
—Twitter, 29 November 2012

Karena kesadaran moral yang kuat, para orangtua
di Jepang pun tak terlalu mengkhawatirkan anak-anaknya,
meski negaranya memproduksi bokep.
—Twitter, 29 November 2012

Pemerintah Jepang juga memberlakukan aturan hukum
yang ketat atas industri bokep di negaranya,
karena menyadari potensi bahayanya.
—Twitter, 29 November 2012

Yeah, meski beberapa orang juga melanggar aturan itu,
dan membuat bokep yang “melanggar aturan”.
Misalnya genre Lolita dengan pemain asli.
—Twitter, 29 November 2012

Biasanya, yang melanggar aturan soal bokep itu
hanya studio-studio kecil, sementara studio-studio
terkenal lebih memilih mematuhi peraturan.
—Twitter, 29 November 2012

Oh ya, di Jepang, industri bokep juga menjadi
industri rumahan (home industry). Mereka bersaing
dengan studio-studio besar yang terkenal.
—Twitter, 29 November 2012

Bokep produksi rumahan biasanya tidak sebagus
hasil produksi studio besar, karena dana
yang terbatas. Tapi biasanya juga lebih natural.
—Twitter, 29 November 2012

Genre “Amateur” dalam industri bokep juga berasal
dari industri bokep rumahan di Jepang. Genre itu
lalu diadopsi oleh studio-studio besar.
—Twitter, 29 November 2012

Seperti namanya, bokep “Amateur” diperankan
orang biasa (amatiran, bukan model atau artis profesional).
Kadang mereka karyawati, SPG, dll.
—Twitter, 29 November 2012

Industri bokep rumahan memilih pemain amatir,
karena bisa dibayar murah. Dana mereka yang
terbatas tidak mampu membayar profesional.
—Twitter, 29 November 2012

Tetapi, rupanya, para penonton bokep banyak yang
menyukai pemain amatir, karena tampak lebih
wajar & natural. Maka lahirlah genre “Amateur”.
—Twitter, 29 November 2012

Ketika genre Amateur meledak, studio-studio besar pun
mengadopsinya, dan mulai sibuk mencari pemain
amatiran. Industri bokep pun kian ramai.
—Twitter, 29 November 2012

Karenanya, satu-satunya tempat di mana amatir
jauh lebih dipuja dibanding profesional hanya ada
di film bokep. Yang amatir lebih natural.
—Twitter, 29 November 2012

Dulu, pemain bokep profesional biasa mendesah
keras-keras. Sekarang mereka harus meniru para
amatir yang hanya mendesah sewajarnya.
—Twitter, 29 November 2012

Dalam industri film, akting wajar dan natural
memang penting. Termasuk dalam industri bokep.
Penonton tidak butuh desahan yang dibuat-buat.
—Twitter, 29 November 2012

Lebih dari itu, para lelaki (yang menjadi bagian
besar konsumen bokep) rupanya lebih menyukai
wanita yang masih amatir, lugu, malu-malu.
—Twitter, 29 November 2012

Kecenderungan semacam itu memang lebih banyak
terdapat pada laki-laki Asia. Mungkin karena
struktur sosial lebih menganut sistem patriarki.
—Twitter, 29 November 2012

Bagaimana dengan bokep produksi Barat?
Oh, sorry, kurang tahu. Dan lagian... KENAPA JUGA
AKU SAMPAI BIKIN KULTWIT SOAL BOKEP...???
—Twitter, 29 November 2012


*) Ditranskrip dari timeline @noffret

 
;