Salah satu masalah umum manusia di Indonesia
mungkin kebingungan membedakan moralitas dan agama.
—Twitter, 8 Juni 2016
Kebanyakan orang tampaknya menganggap moral dan agama satu paket,
padahal moralitas dan agama adalah dua hal yang berbeda.
—Twitter, 8 Juni 2016
Anggapan atau persepsi umum bahwa moralitas dan agama adalah satu paket,
menjadikan agama sering dimanfaatkan orang-orang tak bermoral.
—Twitter, 8 Juni 2016
Ada orang-orang bermoral tapi tidak beragama,
sebaliknya juga ada orang-orang beragama tapi tidak bermoral.
—Twitter, 8 Juni 2016
Menganggap orang tak beragama sebagai tak bermoral,
sama naifnya dengan menganggap semua orang beragama pasti bermoral.
—Twitter, 8 Juni 2016
Saat orang berbuat kebaikan kepada sesama, orang-orang lain
tidak pernah meributkan apa agama mereka. Pun sebaliknya.
—Twitter, 8 Juni 2016
Yang paling menjijikkan adalah orang-orang tak bermoral, tapi merasa mulia
hanya karena beragama dan membawa-bawa simbol agama.
—Twitter, 8 Juni 2016
Karena agama kerap diidentikkan dengan moralitas, sebagian orang
tak bermoral memanfaatkan persepsi itu untuk tindakan amoral mereka.
—Twitter, 8 Juni 2016
Ada yang menggunakan agama untuk tindakan anarki. Ada yang tampak
rajin ke musala sebagai cara untuk menutupi keburukan diri.
—Twitter, 8 Juni 2016
Yang paling rendah selalu berusaha menunjukkan dirinya paling tinggi.
Yang benar-benar tinggi tidak pernah berusaha menunjukkan apa-apa.
—Twitter, 8 Juni 2016
Yang paling hina selalu berusaha membuktikan dirinya paling mulia.
Yang benar-benar mulia tidak merasa perlu membuktikan apa-apa.
—Twitter, 8 Juni 2016
*) Ditranskrip dari timeline @noffret.