Jika kita memperhatikan (benar-benar memperhatikan), Jessica tampak sepuluh tahun lebih tua dibandingkan ketika pertama kali ia ditangkap.
—Twitter, 28 Agustus 2016
Kasus kopi sianida ini benar-benar aneh dan misterius. Motifnya tidak jelas, pelakunya tidak jelas, kronologinya kacau, semua bukti mentah.
—Twitter, 28 Agustus 2016
Aku tak pernah yakin Jessica adalah pembunuh Mirna. Mungkin polisi pun begitu. Tapi mereka terbentur kenyataan harus menemukan tersangka.
—Twitter, 28 Agustus 2016
Hingga kini, entah kenapa, aku masih berpikir bahwa Jessica hanyalah orang apes yang terjebak dalam situasi yang salah, di waktu yang salah.
—Twitter, 28 Agustus 2016
Pembunuhan terhadap orang yang dikenal tidak akan terjadi tanpa motif. Dan polisi tidak mampu menemukan motif yang jelas. Bukti juga samar.
—Twitter, 28 Agustus 2016
Tetapi memang tidak pernah ada jaminan bahwa Jessica bukan pelakunya. Bagaimana pun, ada orang-orang keji yang tampak baik dan polos.
—Twitter, 28 Agustus 2016
Mungkin diperlukan Hercule Poirot atau Sherlock Holmes untuk dapat mengungkap “Misteri Kopi Sianida” ini seterang-terangnya.
—Twitter, 28 Agustus 2016
Kenyataannya, mengikuti kasus Jessica seperti membaca kisah Agatha Christie. Beralur rumit, mengecoh, penuh jebakan, dan membingungkan.
—Twitter, 28 Agustus 2016
Bedanya, dalam kasus Jessica, tidak ada Monsiour Hercule Poirot yang akan menjelaskan kepada kita mengenai siapa pembunuhnya.
—Twitter, 28 Agustus 2016
*) Ditranskrip dari timeline @noffret.