tiada beza malam atau pun siang
payah lena ku menjelma
semenjak kau tiada
tak menentu fikiranku
tiada lain yang teringat
hanya kenangan denganmu
bertahun kita menciptanya
retak hanya sekelip mata
—Slam, Malamku Kesiangan
Di Malaysia, ada kisah cinta yang tragis, melibatkan orang-orang terkenal, meski mungkin jarang terdengar, khususnya di Indonesia. Tetapi orang-orang yang terlibat dalam kisah ini semuanya terkenal, dan dikenal publik Indonesia, bahkan Asia. Sebenarnya, ini kisah lama, tapi saya tak pernah mampu melupakan, dan terus gatal ingin menuliskannya. Ini kisah tentang Siti Nurhaliza, dan cinta tersembunyi yang selalu menyala.
Publik Indonesia pasti mengenal Siti Nurhaliza, penyanyi wanita terkenal asal Malaysia, yang lagu-lagunya juga populer di sini. Siti Nurhaliza mulai populer di Indonesia pada era 1990-an, melalui album “Betapa Kucinta Padamu”. Semua lagu dalam album itu sangat indah. Ditunjang suara yang menawan dan tampilan menarik, Siti Nurhaliza pun seketika menjadi idola baru. Dan, bersamaan dengan itu, ada banyak lelaki yang jatuh cinta kepadanya.
Salah satu lelaki yang jatuh cinta kepada Siti Nurhaliza adalah Zamani. Sebagian orang mungkin tidak tahu siapa Zamani, meski mungkin tahu group musik Malaysia bernama Slam. Zamani adalah vokalis Slam, group musik papan atas Malaysia. Zamani bahkan menjadi salah satu penyanyi pria terbaik di Malaysia, yang suara lembutnya mampu menyihir jutaan wanita di sana.
Di Indonesia, Slam juga mulai populer pada era 1990-an, saat menyanyikan “Gerimis Mengundang”. Lagu itu sangat populer, hingga di-remix berkali-kali di Indonesia. Sejak itu, tak jauh beda dengan Siti Nurhaliza, album-album Slam terus masuk ke Indonesia—juga ke negara-negara Asia lain—dan bisa dibilang selalu sukses.
Seperti yang dibilang tadi, Zamani jatuh cinta kepada Siti Nurhaliza. Dia jatuh cinta kepada wanita itu sejak pertama kali melihat, segugus cinta yang datang tiba-tiba, tapi tak pernah mampu dilepaskannya. Zamani jatuh cinta setengah mati, tapi dia tak pernah berani mengatakan. Hingga bertahun-tahun.
Selama waktu-waktu itu, tidak ada yang tahu rahasia hati Zamani. Selama waktu-waktu itu, Siti Nurhaliza masih aktif menyanyi, dan Zamani bersama Slam masih terus konser di mana-mana. Seiring dengan itu, tidak ada orang yang tahu bahwa diam-diam Zamani memendam cinta kepada Siti Nurhaliza, bahkan Siti Nurhaliza pun tak pernah tahu kenyataan itu.
Satu-satunya orang yang tahu kenyataan itu hanya Saari Amri.
Saari Amri adalah bocah mantan pelayan toko yang menjadi sosok berpengaruh di balik dunia musik Malaysia. Dia telah mengorbitkan banyak penyanyi dan group musik, menciptakan lagu tak terhitung banyaknya, dan bisa dibilang semua lagu ciptaannya pasti populer. “Gerimis Mengundang”, yang dinyanyikan Slam, adalah lagu ciptaan Saari Amri. Bahkan, nyaris semua group musik Malaysia yang terkenal di Indonesia membawakan lagu-lagu ciptaan Saari Amri.
Tak jauh beda dengan para genius lain yang biasa bekerja di balik layar, Saari Amri jarang muncul ke hadapan publik. Selama bertahun-tahun, dia hanya aktif menciptakan lagu, mengaransemen musik, mengorbitkan banyak penyanyi, dan namanya sangat terkenal di Malaysia, tapi sosoknya jarang terlihat. Meski begitu, dia memiliki pengaruh yang sangat besar di dunia musik Malaysia, sekaligus akrab dengan banyak orang terkenal. Salah satu orang terkenal yang sangat dekat dengan Saari Amri adalah Zamani.
Bagi Zamani, Saari Amri bukan hanya sahabat, tetapi juga sosok kakak. Di mata Zamani, Saari Amri bukan hanya pencipta lagu yang hebat, tapi juga sosok bijaksana. Lebih dari itu, Zamani sangat menghormati Saari Amri, karena bisa dibilang Saari Amri yang telah menjadikan group musik Slam sangat terkenal, melalui lagu-lagu ciptaannya. Kepada Saari Amri pulalah, Zamani menceritakan rahasia hatinya. Bahwa dia jatuh cinta kepada Siti Nurhaliza.
Jadi, waktu itu, satu-satunya orang di Malaysia yang mengetahui cinta Zamani kepada Siti Nurhaliza hanya Saari Amri. Tetapi, hingga bertahun-tahun, Saari Amri juga menyimpan rapat-rapat rahasia itu.
Sebenarnya, Saari Amri juga saling kenal dengan Siti Nurhaliza. Dia bersedia menyampaikan perasaan Zamani kepada wanita itu, tapi Zamani melarang. Zamani ingin mengatakan sendiri perasaannya kepada Siti Nurhaliza, meski dia tidak tahu bagaimana caranya. Saari Amri pun memahami kepribadian Zamani yang pendiam dan tertutup, dan dia ikut menjaga rahasia itu tetap tersimpan.
Dan waktu-waktu berlalu.
Selama itu, Zamani bersama Slam masih terus aktif menyanyi dan tampil di banyak konser, menjumpai penggemar mereka di berbagai tempat di Malaysia. Selama itu, Siti Nurhaliza juga terus aktif di mana-mana, menjadi sampul majalah, diwawancara televisi, juga konser live di berbagai tempat. Selama itu, publik Malaysia tidak menyadari bahwa diam-diam sebuah cinta sedang membara, dan menyala, dan menyala....
Saari Amri, yang memahami perasaan Zamani, diam-diam menciptakan lagu-lagu indah yang dimaksudkan untuk mewakili hati Zamani kepada Siti Nurhaliza. Lagu-lagu indah itu dinyanyikan Zamani bersama group band-nya, dan dirilis dalam beberapa album. Tidak ada yang tahu lagu-lagu itu sebenarnya ditujukan untuk Siti Nurhaliza. Tetapi, bagi Zamani, itu saja sudah cukup. Ia telah menyampaikan perasaannya kepada wanita yang ia cintai, dan biarlah langit yang mendengar.
Kemudian, suatu hari, Siti Nurhaliza menikah.
Bukan dengan Zamani, tapi dengan orang lain.
Dan Zamani merasakan langit runtuh.
Perkawinan Siti Nurhaliza adalah salah satu acara yang sangat populer di Malaysia, yang dihadiri orang-orang terkenal, dari para pejabat sampai sesama artis. Daftar nama di buku undangan mirip daftar Who’s Who. Nyaris semua orang terkenal di Malaysia ikut menghadiri acara perkawinan yang meriah itu... kecuali Zamani. Bahkan sampai di situ, publik Malaysia tetap belum memahami apa yang terjadi.
Tidak ada yang tahu apa yang terjadi saat itu—ketika Siti Nurhaliza menikah—tetapi, yang jelas, sejak itu Zamani mulai jarang terlihat. Sejak itu pula, Slam makin jarang tampil, baik di televisi maupun di konser live. Semakin lama, Zamani makin jarang muncul, ia seperti tenggelam dan hilang.
Sementara itu, Siti Nurhaliza masih aktif menjadi penyanyi dan tetap tampil seperti sebelumnya, meski kini statusnya telah menikah. Dia tetap cantik, tetap menawan, dan tetap tak menyadari bahwa ada seorang lelaki yang selama bertahun-tahun memendam cinta kepadanya.
Dan waktu-waktu terus berlalu.
Zamani kian hilang, sosoknya semakin jarang terlihat, nama group musik Slam perlahan-lahan tak lagi terdengar. Hingga suatu hari, tepatnya Januari 2015, muncul berita yang sangat menghebohkan. Zamani ditangkap kepolisian Malaysia karena menggunakan narkoba.
Itu berita yang sangat mengejutkan semua pihak. Selama ini, Zamani dikenal sebagai sosok pendiam, cenderung pemalu, dan terkenal sebagai orang baik yang tidak suka macam-macam. Berita penangkapannya mencengangkan banyak orang, dan mereka tidak sempat bertanya mengapa Zamani sampai bersentuhan dengan narkoba. Sebagian orang menyayangkan, sebagian mencibir, sebagian lain sibuk menghakimi.
Zamani mungkin sanggup memendam perasaan cintanya diam-diam, entah sampai kapan. Selama waktu itu, dia tetap tak pernah mengungkapkan rahasia hatinya. Tetapi nyala api cinta rupanya diam-diam membakar dirinya, dan meluluhlantakkan hidupnya. Zamani ingin berlari dari dirinya sendiri. Ia ingin bersembunyi dari perasaannya sendiri, dari lukanya sendiri, dari kepedihannya sendiri.
Tidak ada orang lain yang tahu kenyataan itu, dan hanya Saari Amri yang memahami. Selama bertahun-tahun, Saari Amri ikut menjaga rahasia itu, dan ikut memendamnya diam-diam. Tetapi, setelah melihat kehidupan Zamani yang sekarang, melihat sosoknya yang hancur oleh patah hati, Saari Amri merasa sudah saatnya rahasia diungkapkan, untuk menghentikan cibiran dan penghakiman orang-orang yang tak bisa berempati karena tak tahu.
Jadi, suatu hari—sementara Zamani masih dalam proses rehabilitasi—Saari Amri pun terpaksa muncul ke hadapan publik untuk mengungkapkan kenyataan itu, menceritakan rahasia hati Zamani, bahwa keterpurukan Zamani—hingga bersentuhan dengan narkoba—akibat kepedihan hatinya yang jatuh cinta pada Siti Nurhaliza.
Publik Malaysia gempar.
Selama berhari-hari, topik percakapan di Malaysia hanya seputar Zamani dan Siti Nurhaliza. Zamani tak bisa ditemui, karena masih dalam rehabilitasi. Tapi para wartawan bisa menemui Saari Amri, untuk mengonfirmasi kenyataan itu. Saari Amri menceritakan, “Pernah satu ketika saya bertanyakan pada dia (Zamani), mengapa dia jadi begitu. Saya nasihatkan dia supaya melupakan Siti, dan menjalani hidup dengan lebih baik. Tetapi Zamani seorang yang sangat setia.”
Lalu bagaimana dengan Siti Nurhaliza? Dia terkejut, dan menyayangkan kenapa bisa sampai seperti itu yang terjadi.
Kini, dunia telah tahu perasaan cinta Zamani kepada Siti Nurhaliza. Dan, sejak itu, kehidupan tak pernah lagi sama.