Saya duduk bersama seorang bocah, dan tak jauh dari tempat kami ada sebuah gerobak—entah gerobak apa.
Bocah di samping saya berkata, “Gerobak itu adalah gerobak petuah.”
“Gerobak petuah?” tanya saya. “Kenapa itu gerobak petuah?”
“Karena orang-orang mengatakannya begitu.”
“Dan kau setuju?”
Dia tersenyum. “Entahlah. Tapi menurutku, gerobak itu hanyalah gerobak.”