Pemerintah berusaha “ngadem-ngademi” kita bahwa mereka akan mampu menjinakkan wabah corona di Indonesia, bahwa kita tidak perlu khawatir, dan bahwa semua akan baik-baik saja.
Sementara itu, jumlah orang yang terinfeksi virus corona saat ini telah mencapai angka 1 juta!
Media-media di Indonesia telah mendapat “memo” yang isinya kira-kira, “Jaga berita kalian, biar masyarakat tidak panik.”
Imbauan yang bagus. Tapi imbauan semacam itu juga bisa menjauhkan kita dari realitas—menyangka semua hal akan baik-baik saja, padahal sebenarnya tidak.
Manusia akan (lebih) waspada, jika diberi tahu kemungkinan bahaya. Jika yang diberitakan adalah hal-hal sebaliknya, mereka akan terlena.
Jauh lebih baik mengatakan hal buruk yang memang (mungkin akan) terjadi, daripada mengatakan “semua akan baik-baik saja” padahal ngapusi.
Dunia, saat ini, sedang menghadapi kabar buruk. Selain jumlah penderita corona yang telah mencapai 1 juta orang, riset para ilmuwan menunjukkan sesuatu yang sangat mengkhawatirkan. Bahkan dalam prediksi yang paling pesimistis, akan ada 0,01 populasi bumi yang akan terinfeksi.
Itu prediksi paling pesimistis, yang, jika diterjemahkan ke bahasa awam, kira-kira berbunyi, “pasti akan terjadi”. Itu bahkan belum menyinggung herd immunity yang kini menjadi wacana di berbagai negara—karena ketiadaan vaksin—meski mereka tidak akan mengakuinya terang-terangan.
Kita sedang menghadapi bahaya, dan memahami serta menerima kenyataan ini jauh lebih baik, karena memungkinkan kita untuk lebih siap, hati-hati, dan waspada. Jangan terbuai angan-angan kosong seolah badai corona akan berhenti sendiri.
Karena Bumi sedang membersihkan diri.
Di seluruh permukaan bumi, hanya ada secuil tempat yang belum terjamah virus corona, dan tidak ada jaminan tempat-tempat ini akan terus steril seperti sekarang.
Wabah penyakit yang disebabkan virus corona (COVID-19) saat ini menjadi ancaman di hampir semua tempat di dunia. Adakah Tempat di Dunia yang Aman dari Wabah Corona?
*) Ditranskrip dari timeline @noffret, 3 April 2020.