Di Indonesia, tenaga medis yang merawat pasien corona ada yang diusir dari tempat tinggalnya, sampai ditolak pemakaman jenazahnya. Di India, tenaga medis yang merawat pasien corona mendapat perlakuan serupa; diusir, sampai diludahi dan dilempari batu.
Bagaimana ini bisa terjadi?
Perlakuan buruk masyarakat terhadap tenaga medis yang menangani pasien corona, sejauh ini, hanya terjadi di Indonesia dan di India. Sampai saat ini, aku belum menemukan kasus serupa di negara-negara lain (tolong beri tahu jika ada).
Apakah fakta ini menunjukkan sesuatu?
Selain kurangnya empati dan edukasi, aku khawatir bahwa perlakuan buruk/jahat masyarakat terhadap tenaga medis, terkait wabah corona, menunjukkan sesuatu yang mungkin ingin kita sangkal, ingin kita anggap tidak ada, atau bahkan ingin kita tutupi... yakni kebusukan manusia.
Secara alami, manusia sebenarnya punya rasa empati—atau setidaknya bisa mengenal perasaan itu, sebagai makhluk biologis. Dan meski tanpa edukasi, setiap orang waras mestinya bisa memahami bahwa para dokter dan perawat yang sampai meninggal itu karena berupaya menolong sesama.
Fakta bahwa ada orang-orang yang justru mengusir tenaga medis, menolak jenazahnya, meludahi dan melempari mereka dengan batu, dengan alasan mereka merawat pasien corona... itu menunjukkan sesuatu yang mengerikan; ada yang cedera atau bahkan membusuk dalam kemanusiaan kita.
Di hadapan krisis, manusia akan menunjukkan wajah aslinya, dan mungkin kita terkejut.
Sekarang kita menyadari, mereka yang kini menunjukkan wajah aslinya itu selama ini diam-diam hidup bersama kita, mengenakan topeng entah apa, dan kita tidak pernah tahu sosok/watak asli mereka.
Krisis dan bencana yang kini kita hadapi telah menyingkap wajah asli mereka, dan sepertinya kita harus mulai mengakui bahwa manusia memang bukan malaikat. Meski kita mengenal orang-orang baik dan mulia, nyatanya di sekitar kita juga ada orang-orang yang begitu buruk dan busuk.
Dongeng pengantar tidur: Wajah Asli Manusia » https://bit.ly/2tGs3xg
*) Ditranskrip dari timeline @noffret, 11 April 2020.