Fakta Socrates yang [mungkin] masih jarang diketahui; dia suka nyangkruk di kompleks prostitusi.
Di zaman Yunani kuno, prostitusi sudah ada, dan wanita pelakunya disebut hetaera. Socrates suka nyangkruk dengan hetaera, khususnya yang bernama Aspasia.
Aspasia tidak hanya cantik, tapi juga cerdas dan mampu berbicara secara memukau. Sebegitu memukau wanita ini, sampai para filsuf—yang salah satunya Socrates—suka ngobrol dengannya. Bahkan dua negawaran di masa itu, Pericles dan Lysicles, senang mendengarkan Aspasia berbicara.
Jika filsuf semacam Socrates dan para negarawan terkemuka saja senang mendengarkan Aspasia berbicara, apalagi orang-orang kebanyakan? Karenanya, di masa itu, kediaman Aspasia menjadi tempat berkumpulnya para intelektual Yunani—mereka biasa berdiskusi berhari-hari, bermalam-malam.
Menurut Plutarch (sejarawan Yunani), beberapa ajaran Socrates bahkan merupakan hasil diskusi panjangnya dengan Aspasia, sang hetaera. Sementara Aristophanes, dalam The Acharnians, menyebut Aspasia sebagai dalang di balik terjadinya Perang Peloponnesian yang menjatuhkan Pericles.
Wanita cantik memang berbahaya, dari dulu sampai sekarang. Dan wanita cantik yang cerdas adalah pesona yang mematikan—terlepas bagaimana kau mengartikannya. Apalagi wanita cantik yang cerdas dan emesssshhhh. Appeeeeuuhh...
*) Ditranskrip dari timeline @noffret, 9 Mei 2019.