Ketika seseorang yang punya kuasa—atau diserahi kuasa—ditanya mengenai hal-hal tertentu yang ada di bawah kuasa atau kendalinya, tapi menjawab “tidak tahu” atau memberikan jawaban mutar-mutar yang tidak secara langsung menjawab, perbuatan itu disebut shift the burden of proof.
Shift the burden of proof, yang secara harfiah “memindahkan beban bukti”, adalah upaya berkelit seseorang dari pertanyaan yang tidak bisa ia jawab, atau tidak mungkin ia jawab terang-terangan, karena alasan tertentu. Shift the burden of proof adalah senjata utama para politisi.
Ketika seseorang ditanya sesuatu yang mestinya bisa ia jawab dengan lugas dan jelas tapi menjawab mutar-mutar atau malah bilang “tidak tahu”, dia sedang berusaha “memindahkan beban bukti”. Sekali lagi, itu ciri khas politisi, dan itulah kenapa para politisi tampak membosankan.
Bagaimana dengan Ahok, Ganjar, atau Gus Dur? Apakah mereka tampak membosankan? Tidak, karena mereka bukan hanya politisi, tapi juga negarawan, dan inilah perbedaan esensialnya! Ketika ditanya sesuatu yang ada di bawah kuasanya, mereka menjawab lugas, jelas, bahkan frontal.
Perbedaan esensial antara politisi dan negarawan adalah; politisi “memindahkan beban bukti” dengan melempar tanggung jawab ke pihak lain, sehingga tidak berani memberi jawaban jelas atau terang-terangan. Ditanya A, misalnya, jawabannya B, C, D, atau malah menjawab mutar-mutar.
Sementara negarawan meletakkan tanggung jawab pada diri sendiri, khususnya terkait hal-hal yang memang ada di bawah kuasa atau kendalinya. Negarawan berkata dan bersikap jujur, berintegritas, tidak melempar tanggung jawab ke pihak lain, dan itulah kenapa mereka tampak menarik.
Negara ini punya banyak politisi yang membosankan, tapi negara ini juga punya banyak negarawan yang menarik. Kita selalu tahu perbedaannya. Politisi berjarak dengan rakyat, negarawan menyatu dengan rakyat. Politisi memikirkan dirinya sendiri, negarawan memikirkan orang banyak.
Dan sekarang kita sedang dihadapkan pada pilihan penting; memilih politisi yang mementingkan dirinya sendiri hingga mengacak-acak konstitusi dan merusak demokrasi... atau memilih negarawan yang mengemban amanat rakyat dengan integritas?
Aku pilih yang kedua.
*) Ditranskrip dari timeline @noffret, 17 November 2023.