John Stuart Mill pernah menulis, “Seseorang dengan keyakinan sama dengan kekuasaan sembilan puluh sembilan orang yang hanya memiliki minat.”
Ada perbedaan yang amat besar antara orang yang hanya memiliki minat dengan orang yang memiliki keyakinan. Itulah tepatnya mengapa keyakinan membuka pintu ke arah kesempurnaan. Keyakinan membawa perintah langsung pada sistem syaraf kita. Ketika kita menyakini sesuatu sebagai kebenaran, maka kita pun dengan sadar memasuki keadaan kebenarannya.
Kalau diarahkan secara benar dan efektif, keyakinan dapat menjadi kekuasaan paling kuat untuk membuat kebaikan dan kemajuan dalam hidup kita. Sebaliknya, keyakinan yang membatasi pikiran dan tindakan kita dapat menghancurkan.
Kalau kita dengan yakin mengatakan “Saya bisa”, maka pintu-pintu kemungkinan akan membukakan jalan untuk mewujudkannya. Tetapi kalau kita juga yakin mengatakan “Saya tidak bisa”, maka pintu-pintu kemungkinan pun akan menutup dan membuktikan bahwa kita tidak bisa.
Keyakinan merupakan petunjuk arah dan peta yang memandu kita menuju tujuan, serta memberi kita kepastian pengetahuan bahwa kita akan mencapainya.
Tanpa keyakinan, orang tidak akan punya kekuasaan sama sekali. Mereka seperti kapal motor tanpa motor atau kemudi. Besar dan kuat, namun tak dapat berjalan. Dengan bimbingan keyakinan yang kuat, kita memiliki kebiasaan bertindak dan membentuk dunia yang ingin kita tinggali. Keyakinan membantu melihat apa yang diinginkan, dan mendorong kita meraihnya.