Rabu, 11 Mei 2011

Rahasia Kecil Alam Semesta (1)

Manusia adalah alam semesta di dalam dirinya sendiri.
—Bob Marley


Saya tidak tahu bagaimana sebenarnya aturan main yang digunakan alam semesta dalam mempermainkan orang-orang yang hidup di dalamnya. Tetapi, setiap kali saya mencoba mencari rahasia permainannya, saya selalu saja tersandung pada fakta yang berhubungan dengan angka tiga. Bisa tiga puluh, tiga tahun, tiga angka, atau yang lainnya—selalu saja berhubungan dengan tiga.

Konon, orang-orang yang hidup di surga kelak akan berusia 33 (tiga puluh tiga) tahun. Untuk hal ini, saya pikir, mungkin karena usia 33 tahun adalah puncak keindahan dan kematangan manusia—saya pikir begitu—dan saya percaya berdasarkan apa yang selama ini saya pelajari. Tetapi pemahaman saya hanya sebatas itu. Di luar hal itu, fakta-fakta yang berhubungan dengan tiga tetap menjadi misteri.

Jangan salah paham. Saya tidak bermaksud membicarakan numerologi. Ini bahkan lebih rumit dari aturan main dalam angka yang ada dalam numerologi. Coba sajalah perhatikan dirimu sendiri, atau kawan-kawanmu, atau lingkungan sekitarmu, dan—kalau cukup peka—kau akan mendapati hal-hal “aneh” yang berhubungan dengan tiga, sebagaimana yang saya maksudkan di atas.

Ada cukup banyak penelitian yang menyebutkan bahwa jika seseorang telah sukses atau berhasil menjadi jutawan sebelum berusia 30 tahun, maka kesuksesan orang itu akan hancur ketika usianya mencapai 30 tahun, hampir 30 tahun, atau beberapa tahun setelah dia berusia 30 tahun. Jika dia ingin sukses kembali, dia harus memulainya dari awal lagi.

Tentu saja kita boleh percaya atau tidak dengan hal itu, tetapi saya percaya sepenuhnya—karena saya telah mengalaminya!

Pertanyaannya, kenapa 30 tahun? Mungkin usia 30 tahun adalah masa transisi seorang manusia—dari usia “hampir dewasa” menjadi “dewasa sepenuhnya”. Itu asumsi saya, tetapi saya tidak yakin kalau itulah yang dijadikan aturan main alam semesta. Dari banyak biografi orang sukses yang pernah saya baca, anehnya, saya juga mendapati fakta misterius itu. Tak terhitung banyaknya anak-anak muda yang sukses dan berhasil dan kaya-raya sebelum berusia 30 tahun—kemudian hancur ketika mereka memasuki usia 30 tahun.

Mereka yang hancur ini, memang harus mulai kembali dari bawah, dari nol, dari awal lagi. Mereka yang berhasil biasanya akan dapat membangun kesuksesan yang jauh lebih besar dari kesuksesan yang pernah diraihnya, dan mereka yang tidak berhasil akan kandas dan karam untuk waktu yang sangat lama.

Kalau kita membaca kisah perjalanan hidup orang-orang sukses yang terkenal, kita akan mendapati fakta itu. Walt Disney bisa dijadikan salah satu rujukan kasus yang sangat bagus. Pada masa sekarang, Walt Disney telah menjadi legenda kesuksesan yang sulit ditandingi. Sebelum berusia 30 tahun, Disney telah mencapai kesuksesan dan kekayaan yang luar biasa dari film-film animasi yang diciptakannya. Tetapi ketika dia mencapai usia 30 tahun, semua supremasi kesuksesan dan kekayaannya hancur dan musnah, bagaikan tanpa bekas.

Pada masa-masa kehancurannya, waktu itu, Walt Disney sampai menjadi gelandangan tanpa rumah, karena tidak memiliki uang lagi. Ia tidur di stasiun, makan seadanya, dan jarang mandi—karena tidak mampu membayar untuk masuk kamar mandi umum. Disney harus mencari uang dulu untuk bisa mandi. Di mata orang lain, waktu itu, Walt Disney pastilah tampak seperti gelandangan kere. Tetapi orang ini pernah menjadi jutawan, anak muda sukses yang kaya-raya!

Untungnya, Walt Disney berhasil bangkit lagi dari keterpurukannya. Dengan mengandalkan kemampuan satu-satunya yang dimilikinya—menggambar kartun—Walt Disney kembali membangun puing-puing kehidupannya… dan selanjutnya adalah sejarah.

Disneyland, dunia fantasi terbesar dan termegah di muka bumi yang dibangunnya, telah menjadi saksi betapa Walt Disney berhasil meraih kembali kesuksesan yang pernah dimilikinya, bahkan dalam jumlah berkali-kali lipat. Kesuksesan yang dicapai Disney setelah masa kehancurannya jauh lebih besar dibanding kesuksesan miliknya yang dulu pernah hancur.

Lanjut ke sini.

 
;