Siapa yang pernah mengatakan bahwa hidup ini mudah?
Untuk bisa mendapatkan tiket kereta api saja, kita harus antri di belakang puluhan orang lain.
Untuk bisa masuk ke sebuah perguruan tinggi, kita harus menjalani tes bersama ribuan calon mahasiswa yang lain.
Untuk bisa menjadi seorang karyawan pabrik, kita harus bersaing dengan ribuan calon karyawan yang lain.
Untuk bisa menjadi seorang guru atau pegawai, kita harus melalui seleksi yang ketat di antara sekian banyak calon yang lain.
Untuk bisa membangun sebuah usaha, kita harus merintisnya dari bawah, mencari modal dan dukungan finansial, lalu bersaing dengan puluhan, ratusan, atau bahkan ribuan usaha serupa.
Untuk bisa menggapai cita-cita, kita harus memperebutkannya dari ribuan orang lain yang juga memiliki cita-cita yang sama.
Untuk bisa menjadi pemimpin, kita harus menjadi bawahan terlebih dulu.
Untuk bisa sukses, kita pun harus bekerja keras, membanting tulang, terus belajar, jatuh dan bangun.
Tidak ada yang mudah di dunia ini.
Tetapi, kalau kita telah menyalakan bara api semangat yang menyala-nyala dalam jiwa, dan dengan penuh keyakinan bertekad, “Saya akan mengerjakan itu betapa pun sulit dan beratnya,” maka yakinilah dunia akan mendukung kita, dan alam semesta akan berkonspirasi mencarikan jalan untuk kita.
“Kalau kau tahu kemana akan menuju,” kata para filsuf, “kehidupan akan menunjukkan jalan untukmu.”