If you really want something and you work hard for it, the universe will conspire to achieve your dream.
—Paulo Coelho
Kita pasti pernah membaca atau mendengar kisah tentang lampu Aladdin. Sebagaimana yang kita tahu, dengan memiliki lampu Aladdin, kita tinggal menggosok lampu itu dan jin di dalamnya akan keluar untuk mengabulkan semua keinginan. Begitu mudah, sekaligus mengagumkan.
Tetapi itu hanya ada di dunia fiksi, di dunia khayalan. Di dunia yang nyata ini, ada kisah yang mirip dengan kehebatan lampu Aladdin, bahkan lebih hebat dan lebih mengagumkan. Inilah kisahnya…
Seratus empat puluh tahun yang lalu, seorang dokter desa yang sudah berusia lanjut pergi ke kota dengan mengendarai kereta kuda. (Waktu itu motor dan mobil belum musim seperti sekarang). Setelah menambatkan kereta kudanya, dengan diam-diam ia menyelinap masuk ke sebuah toko obat lewat pintu belakang, menemui si pelayan toko, dan mulai berbicara serius dengan pelayan toko yang masih muda.
Ceritanya, dokter desa yang tua itu sedang butuh uang, dan ingin menjual ketel miliknya kepada si pelayan toko. Selama lebih dari satu jam, di belakang meja penerimaan resep, dokter tua dan pelayan toko obat itu bercakap-cakap dengan suara rendah. Kemudian, setelah ada kesepakatan, dokter tua itu pun keluar dari toko, menuju keretanya, mengambil sebuah ketel model kuno dan sendok kayu besar (yang digunakan untuk mengaduk isi ketel), dan menaruhnya di bagian belakang toko itu.
Pelayan toko memeriksa ketel sejenak, kemudian merogoh saku celananya, mengeluarkan segulung uang kertas, lalu memberikannya kepada si dokter tua. Segulung uang kertas itu berjumlah lima ratus dolar. Itu adalah jumlah seluruh tabungan si pelayan toko.
Si dokter kemudian menyerahkan secarik kertas yang berisi kata-kata dari suatu resep rahasia. Kelak, kata-kata yang tertulis dalam selembar kertas itu akan bernilai milyaran dolar.
Waktu itu, si pelayan toko sama sekali tidak menyadari betapa ajaibnya resep rahasia yang terdapat dalam kertas itu. Kata-kata yang terdapat dalam kertas itu adalah aturan atau cara-cara untuk mendidihkan air dalam ketel, namun baik pelayan toko maupun si dokter sendiri waktu itu sama sekali tidak tahu bahwa harta yang luar biasa besarnya akan mengalir keluar dari ketel tersebut.
Dokter tua itu pun pergi meninggalkan toko obat dengan hati gembira karena bisa menjual benda itu seharga lima ratus dolar, sedang si pelayan toko mengambil risiko besar dengan mempertaruhkan semua tabungannya hanya untuk membeli secarik kertas dan sebuah ketel tua! Dia tak pernah memimpikan investasinya itu akan membuat ketel itu mengalirkan emas, dan pada suatu hari kelak bahkan akan melampaui kemampuan ajaib lampu Aladdin.
Apa yang sesungguhnya dibeli oleh si pelayan toko itu sebenarnya adalah gagasan dan imajinasi sebuah impian!
Ketel tua, sendok kayu, dan resep rahasia pada selembar kertas itu hanya suatu kebetulan belaka. Kemampuan dahsyat yang muncul dari ketel tua itu mulai diperlihatkan setelah pemiliknya yang baru (si pelayan toko) memikirkan suatu campuran resep lain yang dipikirkannya, yang sama sekali tak diketahui oleh pemiliknya yang lama (si dokter tua yang telah menjualnya).
Resep yang tertulis dalam selembar kertas itu hanya berisi cara-cara penggunaan ketel untuk mendidihkan air, namun si pelayan toko memikirkan suatu resep lain untuk ia campurkan dalam ketel itu, yang kemudian menjadi semacam obsesi baginya. Coba tebak apa kira-kira yang dicampurkan si pelayan toko ke dalam resep yang telah tertulis di kertas itu.
Nah, sekarang kita akan menyaksikan sebuah kisah tentang kenyataan yang lebih ajaib dari dongeng, sebuah kenyataan yang dimulai dari sebuah gagasan, sebuah imajinasi, sebuah impian!
Sekarang kita akan melihat kekayaan besar berlimpah-limpah yang telah dihasilkan oleh gagasan impian tersebut. Kekayaan yang berlimpah-limpah itu mengalir keluar dari ketel tua itu. Kekayaan yang berlimpah-limpah itu masih terus mengalir kepada siapa pun, baik pria maupun wanita yang ikut membagi-bagikan isi ketel itu kepada berjuta-juta orang di dunia ini. Dan kekayaan yang berlimpah-limpah itu pun masih mengalir dan terus mengalir hingga sekarang, hingga hari ini, hingga saya menuliskan kisah ini.
Ketel tua itu sekarang merupakan salah satu konsumen gula yang terbesar di dunia, dan karenanya ketel tua itu memberikan pekerjaan kepada ribuan pria dan wanita yang bekerja di kebun tebu dan di pabrik-pabrik gula serta perdagangan gula.
Ketel tua itu setiap tahun mengkonsumsi jutaan botol kaca, dan itu memberikan pekerjaan kepada banyak orang yang bekerja di pabrik gelas.
Ketel tua itu memberikan pekerjaan kepada para juru tulis, stenografer, perancang iklan, artis, dan ribuan orang lain dalam banyak profesi. Ketel tua itu memberikan kemasyhuran dan kekayaan kepada berpuluh-puluh seniman yang menciptakan gambar-gambar indah untuk melukiskan sesuatu yang dihasilkan ketel tua itu.
Ketel tua itu mengubah sebuah kota yang pada mulanya kecil menjadi sebuah ibu kota bisnis yang sangat menguntungkan, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan sesuatu yang dihasilkan ketel tua itu pun telah dijadikan bisnis yang praktis bagi begitu banyak orang di muka bumi ini.
Sesuatu yang telah dihasilkan dari ketel tua itu sekarang memberikan keuntungan bagi setiap negara beradab di seluruh dunia, dan kekayaan yang dialirkan dari ketel tua itu terus mengalir tak ada habis-habisnya kepada siapa pun yang mau menyentuhnya.
Kekayaan yang dihasilkan dari aliran ketel tua itu membangun dan memelihara salah satu Perguruan Tinggi yang paling terkemuka di dunia, tempat beribu-ribu anak muda menerima latihan yang penting dan berguna untuk mencapai sukses di masa depan.
Sesuatu yang dihasilkan dari ketel tua itu telah dirasakan dan dinikmati oleh berjuta-juta orang di muka bumi ini, lelaki maupun perempuan, dari berbagai profesi, dari berbagai golongan, dari kaum jetset sampai orang-orang gelandangan. Sesuatu yang dihasilkan dari ketel tua itu juga telah memberikan banyak impian, inspirasi, kenangan, kisah cinta, dan segala cerita yang mungkin dialami manusia.
Apa sebenarnya yang dihasilkan oleh ketel tua yang benar-benar ajaib itu?
Coca-Cola!
Nah, Kawan-kawan, dimana pun kalian tinggal, berapa pun umurmu sekarang, apa pun pekerjaanmu, setiap kali kau melihat tulisan Coca-Cola, maka ingatlah bahwa kerajaan kekayaan yang begitu luas yang telah dihasilkannya itu timbul dari sebuah gagasan dan impian yang muncul dalam benak pikiran si pelayan toko, ketika ia mencampurkan suatu resep lain (soda) ke dalam ketel tua yang telah dibelinya. Dan siapakah nama si pelayan toko itu?
Namanya Asa Candler, sang multi-milyuner Coca-Cola!