Si reporter bertanya, “Jika suatu saat kebusukanmu sebagai iblis terbongkar, apa yang akan kaulakukan?”
“Aku akan membuat kartu nama,” jawab si iblis. “Dan aku akan mencoba melakukan hal-hal busuk lainnya.”
“Khas iblis, eh?” Si reporter tersenyum. “Kenapa kau tampaknya sangat berhasrat melakukan hal-hal busuk?”
“Karena aku punya tiga sifat khas. Pertama, aku tinggi hati. Kedua, aku pendengki. Dan ketiga, aku rendah diri.”
“Bisa dijelaskan?”
Si iblis menyeringai. “Aku tinggi hati—merasa dan menganggap diriku paling hebat. Tidak ada yang mengalahkanku, dan tidak boleh ada yang mengalahkanku! Aku juga pendengki. Karena itu, jika mendapati ada yang mengungguliku, aku akan dengki kepadanya. Bukannya tulus mengagumi kelebihannya, aku akan menyerangnya. Tetapi, karena aku rendah diri, maka aku akan menyerangnya dengan cara-cara yang busuk, dari belakang punggungnya. Bahkan, kalau pun aku tak bisa lagi menyerangnya karena kebusukanku telah terungkap, aku akan mencoba melakukan hal-hal tertentu yang kuharap dapat mengganggunya.”
“Misalnya...?”
Si iblis yang minderan menundukkan wajah malu.