Rabu, 09 Maret 2016

Noffret’s Note: Menulis

Penulis yang baik adalah penulis yang terus mengasah diri. Tetapi bukan
cuma penulis yang punya kewajiban itu. Editor juga. Yang lain juga.
—Twitter, 21 Desember 2014

Sangat sedih mengetahui orang yang bekerja di dunia penerbitan, tapi
masih menggunakan aturan-aturan lama yang telah ketinggalan zaman.
—Twitter, 21 Desember 2014

“Tetapi” atau “namun” di awal kalimat harus ditambahi koma
. Tidak harus!
Memang boleh dan bisa, tapi tidak harus. Perhatikan perbedaannya.
—Twitter, 21 Desember 2014

“Dan” di awal kalimat harus ditambahi koma. “Lalu” di awal kalimat
harus ditambahi koma
. Itu aturan-aturan yang sudah ketinggalan zaman.
—Twitter, 21 Desember 2014

Kita menyadari perubahan ejaan lama ke ejaan baru. Sayangnya, kita
kadang tidak menyadari perubahan itu juga mencakup teknik penulisan.
—Twitter, 21 Desember 2014

Hanya karena kita mengerjakan sesuatu, atau karena sering
mengerjakan sesuatu, bukan berarti kita pasti memang ahli dalam hal itu.
—Twitter, 21 Desember 2014

Apa perbedaan penulis amatir dan penulis profesional? Sama-sama
menulis, tapi penulis profesional tidak hanya sekadar menulis.
—Twitter, 21 Desember 2014

Apa perbedaan pembalap amatir dan pembalap profesional? Sama-sama
memacu kecepatan, tapi pembalap profesional terjun ke sirkuit.
—Twitter, 21 Desember 2014

Ada aturan-aturan lama yang sudah diganti aturan-aturan baru,
termasuk dalam bahasa tulis. Memperbarui pengetahuan adalah kewajiban.
—Twitter, 21 Desember 2014

Terlalu sedikit pembubuhan koma menjadikan pembaca kehabisan napas.
Terlalu banyak meletakkan koma menjadikan pembacaan tersendat-sendat.
—Twitter, 21 Desember 2014

“Kata ‘Dan’ di awal kalimat harus diikuti koma.” | Aturan itu sudah usang! Semestinya kita memperbarui pengetahuan, agar tidak ketinggalan.
—Twitter, 21 Desember 2014


*) Ditranskrip dari timeline @noffret.

 
;