Aku bertanya pada diriku sendiri, “Apakah kau pernah gemes secara akademis?”
Aku mengingat-ingat, lalu menjawab pertanyaanku sendiri, “Sepertinya belum pernah.”
“Kalau begitu, hidupmu sungguh sia-sia.”
“Kenapa hidupku sungguh sia-sia?”
“Karena,” aku menjawab diriku sendiri, “hidup ini sungguh sia-sia jika kita tidak pernah gemes secara akademis.”
....
....
Sejak itu, aku sering gemes secara akademis.
Belakangan, aku bahkan merasa layak mendapat gelar Ph.D untuk urusan atau hal-hal terkait gemesssshh.