Ketika fakta masih terkubur, orang-orang tak meributkannya meski terkadang mereka sendiri sebenarnya telah mengetahui fakta itu. Tetapi mereka ribut bahkan menghujat si penguak ketika fakta-fakta yang terkubur itu diambil dan digali dari kuburannya. Tetapi, siapa yang membunuh fakta akan terbunuh oleh fakta.
Kalau di dalam tubuhmu ada sekerat kanker, barangkali kau tak terlalu merasakannya, khususnya ketika kanker itu masih dalam stadium awal. Tetapi, kalau kanker itu tak segera ditangani, lama-lama ia akan menggerogoti tubuhmu, dan suatu hari bisa saja kau tiba-tiba mati terbunuh oleh kanker itu tanpa tahu apa yang menyebabkan kematianmu.
Karena itu, segera periksakanlah ke dokter bila ada sesuatu yang tidak beres dengan tubuhmu. Dan kalau dokter kemudian menyatakan bahwa dalam tubuhmu telah bersarang suatu kanker, jangan caci-maki si dokter, karena meskipun kanker adalah sesuatu yang mengerikan, tetapi dokter itu telah menyatakan fakta yang sebenarnya. Kau perlu tahu fakta itu, karena itu menyangkut dirimu, tubuhmu, kehidupanmu. Dan kau lebih baik menerima kenyataan itu untuk kemudian mengobatinya, daripada pura-pura tak tahu kanker dalam tubuhmu lalu tetap hidup dengan enjoy dan seenaknya.
Lupakanlah kanker dalam tubuhmu, dan kanker itu pun akan segera menamatkan riwayatmu!
Mungkin bisa saja kau mengajukan argumentasi-argumentasi untuk mematahkan diagnosa dokter dan sekuat tenaga menepiskan fakta akan kanker itu. Kau bisa saja berteriak, “Tubuh saya sehat! Tidak ada kanker-kanker brengsek yang Anda katakan itu, Dokter!”
Silakan saja berteriak menyangkal kanker dalam tubuhmu, dan...tunggulah saat sekaratmu!