***
Wanita lebih rendah hati dalam mengakui bahwa mereka tidak tahu apa-apa tentang lawan jenisnya, dan kemudian mereka rajin mempelajari hal itu—melalui majalah, buku-buku, atau media lain yang membahas topik itu. Dengan segala unsur emosinya yang dominan, wanita tahu bagaimana menggunakan akal dan pikirannya.
Sebaliknya, laki-laki disebut makhluk yang lebih banyak menggunakan otak dan akal pikirannya. Tetapi, ironisnya (dan juga konyolnya) laki-laki sangat emosional dalam hal memahami diri sendiri dan lawan jenisnya. Jika menyangkut wanita, kebanyakan laki-laki merasa sudah tahu segalanya, hingga malas dan merasa terhina jika disodori pelajaran tentang wanita. “Sok tahu”—itulah istilah yang paling tepat—sebagaimana yang dinyatakan redaktur majalah di atas.
Kalau kita masuk ke toko buku, dengan mudah kita bisa menemukan aneka macam buku yang ditujukan untuk pembaca wanita, yang isinya adalah pengetahuan-pengetahuan penting tentang lelaki. Sebaliknya, sangat sulit untuk menemukan buku yang ditujukan untuk laki-laki, yang isinya membahas tentang wanita.
Mengapa hal ini terjadi? Jawabannya bukan karena tidak ada penulis yang mampu menulisnya. Juga bukan karena para penerbit terlalu bodoh hingga tak bisa melihat peluang ini. Jawabannya adalah karena kaum wanita lebih rajin belajar tentang lawan jenisnya, sementara laki-laki merasa “terhina” jika harus membaca buku dan belajar tentang lawan jenisnya.
Ini kenyataan pahit yang harus dipahami oleh laki-laki—termasuk saya. Sepanjang menyangkut wanita, kita—kaum laki-laki—hanya sebatas “sok tahu”, atau “pura-pura tahu”, atau “menganggap tahu”, tetapi sebenarnya kita tidak tahu apa-apa.
Kita terlalu tinggi hati untuk mengakui bahwa kita sesungguhnya bodoh dalam hal lawan jenis. Kita terlalu angkuh untuk menyadari bahwa sesungguhnya kita perlu belajar agar lebih mengenal lawan jenis kita. Intinya, kita terlalu sok jika menyangkut wanita, seolah-olah kita telah tahu segalanya tentang mereka, tetapi sesungguhnya kita tidak tahu apa-apa.
Cyndy Cashman, seorang wanita berusia 21 tahun asal Texas, menulis sebuah buku berjudul Everything Men Know about Woman (Segala Sesuatu yang Diketahui Pria tentang Wanita). Dia menggunakan nama pena “Dr. Alan Francis” ketika menulis buku ini.
Buku yang ditulis Cyndy Cashman itu terjual lebih dari satu juta eksemplar di seluruh dunia, dan memberikan penghasilan lebih dari satu juta dolar untuk penulisnya. Situs Amazon.com memberikan peringkat empat setengah bintang untuk buku ini. Nah, kenyataan yang paling mencengangkan dari buku ini adalah… isinya kosong!
Saya ulangi, buku itu kosong melompong—tidak ada isinya sama sekali!
Jadi, seperti itulah “segala sesuatu yang diketahui pria tentang wanita”—kosong, tidak tahu apa-apa. Dan buku Cyndy Cashman benar-benar tepat menggambarkannya, bahwa laki-laki sebenarnya tidak tahu apa-apa tentang wanita.
Kita, kaum laki-laki, seharusnya sudah perlu menyadari kenyataan yang amat mengerikan ini.
Kaum laki-laki sudah saatnya menyadari kebodohan yang amat memilukan sekaligus memalukan ini. Sudah saatnya kita mulai belajar rendah hati, untuk mengakui bahwa kita tidak tahu apa-apa tentang lawan jenis kita, dan mulai menundukkan keangkuhan serta ego kita yang tak masuk akal… dan mulai belajar tentang lawan jenis kita.
Wanita yang kita pikir kita tahu, sesungguhnya, bukanlah wanita yang seperti itu.