Menghentikan langkah, merasa melihat sesuatu, dan menunduk untuk melihat. Tapi ternyata keliru. Dan melanjutkan langkah. Begitulah awalnya. Dan itulah pintu pembukanya.
….
….
“So, pelajaran penting apa yang pernah kausaksikan di dalam kehidupan manusia, Nak?”
“Kebanyakan manusia sering kali lupa, bahwa bumi berputar, dan hidup adalah rotasi. Seperti roda pedati, seseorang akan tiba di atas, tapi tidak pernah tertutup kemungkinan untuk turun ke bawah. Seseorang di bawah, tapi alam selalu punya cara untuk membawanya ke atas. Tetapi kebanyakan mereka sering lupa. Pada waktu di bawah, mereka rela mengemis dan menggadaikan harga diri. Pada waktu di atas, mereka lupa pada pengemis dan terlalu tinggi menilai diri.”
“Itu kisah klise manusia.”
“Tentu, karena bahkan Adam pun kehilangan rasionya, dan Sulaiman kehilangan cincinnya. Dan Ali yang bijaksana menyatakan bahwa kawan adalah yang menemani di dalam kesusahan. Manusia adalah produk klise—ego yang klise.”
“Kapan kau menemukan hal ini?”
“Bertahun-tahun lalu—ketika saya harus berjalan kaki berkilo meter hanya untuk bisa mengganjal perut yang kelaparan, dan tiba-tiba mendapati semua malaikat yang saya kenali berubah menjadi iblis. Pada waktu itu, saya tahu kenapa orang sampai menjadi jahat, saya tahu kenapa orang sampai mencuri, merampok, bahkan membunuh sesamanya. Tidak setiap orang mampu menahan kesabaran ketika menyaksikan orang yang pernah kita tolong berubah menjadi musuh hanya karena kita terjatuh. Manusia tak pernah berubah. Diri kitalah yang berubah.”
“Kau mau mendengarkan sebuah rahasia?”
“Tentu.”
“Ada pintu yang tidak bisa kaumasuki. Tetapi, setelah kau memasukinya, kau akan seorang diri.”
….
….
Begitulah awalnya. Itulah pintu pembukanya. Dan perjalanan pun dimulai. Sebuah pintu yang tak bisa kaumasuki. Tetapi setelah kau masuk ke dalamnya, kau seorang diri.
….
….
“So, pelajaran penting apa yang pernah kausaksikan di dalam kehidupan manusia, Nak?”
“Kebanyakan manusia sering kali lupa, bahwa bumi berputar, dan hidup adalah rotasi. Seperti roda pedati, seseorang akan tiba di atas, tapi tidak pernah tertutup kemungkinan untuk turun ke bawah. Seseorang di bawah, tapi alam selalu punya cara untuk membawanya ke atas. Tetapi kebanyakan mereka sering lupa. Pada waktu di bawah, mereka rela mengemis dan menggadaikan harga diri. Pada waktu di atas, mereka lupa pada pengemis dan terlalu tinggi menilai diri.”
“Itu kisah klise manusia.”
“Tentu, karena bahkan Adam pun kehilangan rasionya, dan Sulaiman kehilangan cincinnya. Dan Ali yang bijaksana menyatakan bahwa kawan adalah yang menemani di dalam kesusahan. Manusia adalah produk klise—ego yang klise.”
“Kapan kau menemukan hal ini?”
“Bertahun-tahun lalu—ketika saya harus berjalan kaki berkilo meter hanya untuk bisa mengganjal perut yang kelaparan, dan tiba-tiba mendapati semua malaikat yang saya kenali berubah menjadi iblis. Pada waktu itu, saya tahu kenapa orang sampai menjadi jahat, saya tahu kenapa orang sampai mencuri, merampok, bahkan membunuh sesamanya. Tidak setiap orang mampu menahan kesabaran ketika menyaksikan orang yang pernah kita tolong berubah menjadi musuh hanya karena kita terjatuh. Manusia tak pernah berubah. Diri kitalah yang berubah.”
“Kau mau mendengarkan sebuah rahasia?”
“Tentu.”
“Ada pintu yang tidak bisa kaumasuki. Tetapi, setelah kau memasukinya, kau akan seorang diri.”
….
….
Begitulah awalnya. Itulah pintu pembukanya. Dan perjalanan pun dimulai. Sebuah pintu yang tak bisa kaumasuki. Tetapi setelah kau masuk ke dalamnya, kau seorang diri.