Selasa, 08 Maret 2011

Setelah Badai Berlalu



Suatu penelitian medis melaporkan bahwa kira-kira satu dari setiap 400.000 bayi yang dilahirkan setiap tahun di dunia ini ditakdirkan berumur pendek dan menyedihkan, sehingga tidak ada seorang pun yang menginginkannya. Apabila bayi itu telah tumbuh, ia akan sering cedera, kadang-kadang sampai parah, tetapi dia tidak menyadarinya karena sama sekali tak merasa sakit apa-apa.

Anak itu mengidap penyakit familial disautonomia. Ia tidak merasa sakit, meski terluka, terbakar, atau terjatuh lalu patah tulangnya. Ia juga tidak pernah mengalami sakit kepala atau sakit perut, dan orangtuanya tidak pernah tahu bila ia sedang sakit, hingga kemudian kematian pun datang menjemput karena segala usaha pertolongan telah sia-sia karena terlambat.

Maukah kita menjadi orang yang tidak pernah sakit seperti itu? Memang tidak pernah sakit, tapi juga tidak pernah sembuh! Rasa sakit adalah bagian dari hidup. Ia memang terasa tidak menyenangkan, tetapi bagaimana pun juga, kita memerlukannya.

Segala sesuatu ada hikmahnya, begitu pula rasa sakit.

Apa yang akan terjadi jika kita dijemur cahaya matahari setiap hari? Kita akan terbakar sinar matahari atau mungkin terkena kanker kulit! Apa yang akan terjadi jika kita terkena air hujan setiap hari? Kita akan menderita pneumonia atau mungkin mati kedinginan! Sekilas, tampaknya dua hal itu membawa akibat yang menakutkan, tetapi kita juga tahu dua hal itu memberikan manfaat yang luar biasa besar untuk kehidupan.

Hal itu juga berlaku pada hal lain dalan hidup ini; sesuatu yang sekilas tampaknya menakutkan dan memberikan efek yang tidak mengenakkan, sebenarnya juga membawa manfaat dalam diri kita

So, marilah kita menempatkan sesuatu yang terjadi dalam hidup kita dalam perspektif yang positif, dan marilah kita memahaminya dengan pikiran yang positif. Berulang-ulang kali hidup ini membawakan sesuatu kepada kita, dan kita buru-buru memandang bahkan memvonisnya sebagai sesuatu yang negatif karena kita menempatkannya secara salah, dan memandang serta menilainya secara salah pula.

Kehidupan di dunia ini tidak selalu berjalan dengan lemah-lembut tanpa gejolak. Kehidupan juga terkadang berisi gelombang dan badai yang menerjang diri kita.

Kadang gelombang itu kecil dan kita masih bisa bertahan, tetapi terkadang juga badai itu begitu besar hingga kita merasa kewalahan menghadapinya. Tetapi satu hal yang pasti; kehidupan terus berjalan, dan setelah angin serta badai mengguntur, musim semi selalu menanti. Setelah melalui malam yang paling gelap, kita pasti menjemput pagi.

Heart Warrior Chosa menulis, “Dalam saat tergelap, jiwa diisi kembali dan diberi kekuatan untuk meneruskan dan bertahan.” Jadi, teruslah bertahan dan teruslah berjalan meskipun cuaca begitu buruk, karena matahari tetap bersinar cerah setelah badai berlalu.


 
;