Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik, dan agar tidak terjadi kesalahpahaman atau kerancuan, sebaiknya jangan baca catatan ini sebelum membaca catatan sebelumnya.
Dulu, ketika manusia masih tinggal di gua-gua dan hidup dengan mengandalkan alam serta binatang buruan, isu memang muncul karena adanya fakta. Orang kuno menyatakan, “tidak ada asap tanpa api”. Tetapi, sekarang, ketika manusia telah semakin beradab, ketika teknologi tinggi sudah menjadi kenyataan sehari-hari, isu adalah komoditas—sebentuk makhluk liar yang dapat diciptakan dengan kehendak apa pun.
Pada zaman sekarang, tidak semua isu berasal dan berdasar pada fakta—tidak semua asap berasal dari api yang menyala.
Begitu pula isu pemanasan global. Orang bisa saja menyuguhkan setumpuk “fakta ilmiah”, atau laporan “berdasarkan penelitian”, tetapi siapa yang bisa menjamin bahwa pemanasan global benar-benar faktual? Siapa yang dapat menjamin bahwa kelak di suatu hari tidak ada lagi orang yang akan membongkar bahwa ternyata pemanasan global hanyalah omong kosong dan pembodohan massal…?
Senjata paling mematikan di zaman ini bukan nuklir, bukan bom atom, bukan peluru kendali, bukan senjata kimia atau senjata biologi. Senjata paling berbahaya di zaman ini adalah senjata yang tidak tampak tapi amat mematikan—yakni senjata psikologi. Senjata ini bergerak tanpa bentuk, tanpa wujud, tidak bisa dilacak, tetapi pengaruhnya akan langsung menancap dan menghancurkan, karena langsung berhadapan dengan ego manusia.
Dan… isu adalah salah satu bentuk senjata yang paling mudah sekaligus paling efektif, karena manusia sangat rentan ketika berhadapan dengan isu. Ketika senjata bernama isu dilemparkan, kekacauan dan ketidakpastian akan timbul, kepercayaan dan keyakinan akan terkikis, dan orang-orang yang melancarkan senjata isu itu pun semakin kuat memegang kendalinya.
Secara mudah, beginilah cara menggunakan senjata isu, “Lemparkan kekacauan dan ciptakan ketidakpastian… lalu berikan solusinya.”
Ingat kasus isu “millenium bug” atau Y2K menjelang tahun 2000? Ketika isu Y2K muncul, orang-orang di seluruh dunia heboh bukan main, dan selama berbulan-bulan media massa meliputnya dengan penuh histeria, seolah besok kiamat akan tiba. Tetapi kemudian, ketika tahun 2000 benar-benar datang, orang-orang tahu bahwa semua kehebohan yang ditimbulkan isu “millenium bug” hanyalah isapan jempol yang konyol.
Marilah kita mengingat semua isu besar atau isu global yang pernah kita dengar di dunia ini, dan lihatlah betapa semua isu itu memiliki pola yang sama. Suatu isu dilemparkan, dan masyarakat dunia mengalami kekacauan serta ketidakpastian, lalu sekelompok orang memberikan solusinya. Ketika “solusi” itu ditawarkan, maka masyarakat yang kacau dan tidak pasti pun segera menangkap solusi itu tanpa pikir panjang.
Ketika isu pemanasan global semakin kuat dipercaya di berbagai belahan dunia, ketika para peneliti menyuguhkan setumpuk “bukti-bukti ilmiah” tentang “fakta” pemanasan global, ada sekelompok orang di dunia ini yang menangguk keuntungan dalam jumlah tak terhitung banyaknya.
Sekarang, fellas, kita mulai dari awal. Dari mana sebenarnya isu pemanasan global ini dimulai…?
Pada era 1970-an, semua pakar iklim di dunia yakin bahwa zaman es berikutnya sudah di ambang pintu, karena mereka percaya dunia semakin dingin. Tetapi, anehnya, hanya berselang beberapa tahun kemudian, tiba-tiba muncul isu pemanasan global yang menyatakan bahwa bumi semakin panas. What happen?
Lanjut ke sini.
***
Dulu, ketika manusia masih tinggal di gua-gua dan hidup dengan mengandalkan alam serta binatang buruan, isu memang muncul karena adanya fakta. Orang kuno menyatakan, “tidak ada asap tanpa api”. Tetapi, sekarang, ketika manusia telah semakin beradab, ketika teknologi tinggi sudah menjadi kenyataan sehari-hari, isu adalah komoditas—sebentuk makhluk liar yang dapat diciptakan dengan kehendak apa pun.
Pada zaman sekarang, tidak semua isu berasal dan berdasar pada fakta—tidak semua asap berasal dari api yang menyala.
Begitu pula isu pemanasan global. Orang bisa saja menyuguhkan setumpuk “fakta ilmiah”, atau laporan “berdasarkan penelitian”, tetapi siapa yang bisa menjamin bahwa pemanasan global benar-benar faktual? Siapa yang dapat menjamin bahwa kelak di suatu hari tidak ada lagi orang yang akan membongkar bahwa ternyata pemanasan global hanyalah omong kosong dan pembodohan massal…?
Senjata paling mematikan di zaman ini bukan nuklir, bukan bom atom, bukan peluru kendali, bukan senjata kimia atau senjata biologi. Senjata paling berbahaya di zaman ini adalah senjata yang tidak tampak tapi amat mematikan—yakni senjata psikologi. Senjata ini bergerak tanpa bentuk, tanpa wujud, tidak bisa dilacak, tetapi pengaruhnya akan langsung menancap dan menghancurkan, karena langsung berhadapan dengan ego manusia.
Dan… isu adalah salah satu bentuk senjata yang paling mudah sekaligus paling efektif, karena manusia sangat rentan ketika berhadapan dengan isu. Ketika senjata bernama isu dilemparkan, kekacauan dan ketidakpastian akan timbul, kepercayaan dan keyakinan akan terkikis, dan orang-orang yang melancarkan senjata isu itu pun semakin kuat memegang kendalinya.
Secara mudah, beginilah cara menggunakan senjata isu, “Lemparkan kekacauan dan ciptakan ketidakpastian… lalu berikan solusinya.”
Ingat kasus isu “millenium bug” atau Y2K menjelang tahun 2000? Ketika isu Y2K muncul, orang-orang di seluruh dunia heboh bukan main, dan selama berbulan-bulan media massa meliputnya dengan penuh histeria, seolah besok kiamat akan tiba. Tetapi kemudian, ketika tahun 2000 benar-benar datang, orang-orang tahu bahwa semua kehebohan yang ditimbulkan isu “millenium bug” hanyalah isapan jempol yang konyol.
Marilah kita mengingat semua isu besar atau isu global yang pernah kita dengar di dunia ini, dan lihatlah betapa semua isu itu memiliki pola yang sama. Suatu isu dilemparkan, dan masyarakat dunia mengalami kekacauan serta ketidakpastian, lalu sekelompok orang memberikan solusinya. Ketika “solusi” itu ditawarkan, maka masyarakat yang kacau dan tidak pasti pun segera menangkap solusi itu tanpa pikir panjang.
Ketika isu pemanasan global semakin kuat dipercaya di berbagai belahan dunia, ketika para peneliti menyuguhkan setumpuk “bukti-bukti ilmiah” tentang “fakta” pemanasan global, ada sekelompok orang di dunia ini yang menangguk keuntungan dalam jumlah tak terhitung banyaknya.
Sekarang, fellas, kita mulai dari awal. Dari mana sebenarnya isu pemanasan global ini dimulai…?
Pada era 1970-an, semua pakar iklim di dunia yakin bahwa zaman es berikutnya sudah di ambang pintu, karena mereka percaya dunia semakin dingin. Tetapi, anehnya, hanya berselang beberapa tahun kemudian, tiba-tiba muncul isu pemanasan global yang menyatakan bahwa bumi semakin panas. What happen?
Lanjut ke sini.