Segala hal di bawah langit memiliki ukuran.
Dan ukuran cinta adalah kepercayaan.
—Twitter, 8 September 2015
Hilangnya cinta dan perasaan sayang tidak disebabkan apa pun,
selain karena hilangnya kepercayaan.
—Twitter, 8 September 2015
Rusaknya hubungan antarmanusia tidak disebabkan apa pun,
melainkan karena rusaknya kepercayaan.
—Twitter, 8 September 2015
Toko kehilangan pelanggan, pekerja kehilangan klien,
cinta putus hubungan, kita kehilangan teman,
sering kali diawali hilangnya kepercayaan.
—Twitter, 8 September 2015
Adakah orang di dunia yang mau menjalin hubungan
dengan seseorang yang tidak dia percaya?
Jawabannya sangat jelas dan gamblang: Tidak ada!
—Twitter, 8 September 2015
Secara statistik, lebih dari separuh toko yang bangkrut
bukan disebabkan persaingan,
tetapi karena hilangnya kepercayaan pelanggan.
—Twitter, 8 September 2015
Berdasarkan studi, lebih dari separuh hubungan cinta
yang bubar bukan karena hilangnya getar dan debar,
tetapi karena hilangnya kepercayaan.
—Twitter, 8 September 2015
Penelitian mengungkapkan, lebih dari separuh perceraian
terjadi bukan karena faktor ekonomi atau lainnya,
tapi karena hilangnya kepercayaan.
—Twitter, 8 September 2015
Seorang wanita bersedia menyerahkan hidup
kepada seorang lelaki, bukan karena apa pun,
bahkan bukan karena cinta. Tapi karena kepercayaan.
—Twitter, 8 September 2015
Seorang lelaki bersedia bekerja keras demi membahagiakan
wanita yang hidup bersamanya, bukan karena apa pun,
tapi karena kepercayaan.
—Twitter, 8 September 2015
Pada akhirnya, kita akan menyadari,
yang kita cari bukan seseorang yang kita cinta,
melainkan orang yang kita percaya.
—Twitter, 8 September 2015
Jangankan untuk menjalani hidup bersama, bahkan untuk
mengobrol semalam dengan seseorang pun kita butuh kepercayaan.
—Twitter, 8 September 2015
Jangankan untuk menjalin hubungan,
bahkan sekadar untuk bertemu pun kita butuh kepercayaan.
—Twitter, 8 September 2015
Orang mendambakan hubungan, karena membutuhkan ketenteraman.
Dan ketenteraman hanya bisa dibangun di atas landasan kepercayaan.
—Twitter, 8 September 2015
Sebenarnya, kita tidak butuh pasangan yang hebat,
pintar, terkenal, atau mengagumkan.
Kita hanya butuh pasangan yang baik dan menenteramkan.
—Twitter, 8 September 2015
*) Ditranskrip dari timeline @noffret.