Kelebihan orang gila dibanding orang waras: Orang gila bisa ngomong
apa pun, tanpa khawatir omongannya disalahpahami orang-orang lain.
—Twitter, 23 Mei 2016
Dalam urusan kebebasan berpikir dan bicara, orang gila satu tingkat
lebih tinggi dibanding orang waras. Orang gila berhak ngomong apa saja.
—Twitter, 23 Mei 2016
Orang-orang waras menuntut kebebasan berbicara. Orang-orang gila sudah
melakukannya sejak lama. Mereka bebas bicara apa saja, di mana saja.
—Twitter, 23 Mei 2016
Aku sering mengagumi orang-orang gila. Mereka bisa hidup bebas sesuai
keinginan, tanpa merisaukan apa pun, tanpa mengkhawatirkan apa pun.
—Twitter, 23 Mei 2016
Sistem dan struktur sosial apa pun tidak mempan dan tidak berlaku
untuk orang gila. Hanya orang gila yang bisa hidup bebas dan merdeka.
—Twitter, 23 Mei 2016
Bagi orang gila, hidup adalah apa yang ingin dijalaninya. Perkara
orang lain mau setuju atau tidak, persetan. Orang gila mungkin filsuf.
—Twitter, 23 Mei 2016
Kalau saja ada opsi untuk setiap orang; menjadi orang waras atau orang gila,
aku akan memilih menjadi orang gila. Menjadi waras itu susah!
—Twitter, 23 Mei 2016
Orang-orang waras meributkan ideologi, sistem nilai, tata sosial,
keyakinan, dan tetek bengek lain. Orang gila menjalani hidup, itu saja.
—Twitter, 23 Mei 2016
Orang-orang waras bertanya kapan lulusmu, kapan kawinmu, kapan
kau punya anak, dan lain-lain. Orang-orang gila tak pernah usil bertanya.
—Twitter, 23 Mei 2016
Orang-orang waras hidup dalam tekanan sosial dan kebrengsekan masyarakat.
Orang-orang gila hidup tenang tanpa peduli apa kata masyarakat.
—Twitter, 23 Mei 2016
Kalau dipikir-pikir, sebenarnya gila dan waras hanya soal statistik
mayoritas. Karena yang waras lebih banyak, yang sedikit disebut gila.
—Twitter, 23 Mei 2016
Andai di dunia ini jumlah orang gila lebih banyak, andai populasi
orang-orang gila menjadi mayoritas, maka merekalah yang waras.
—Twitter, 23 Mei 2016
Dunia pasti akan jauh lebih baik kalau saja orang gila lebih banyak
daripada orang waras. Orang-orang waras sering tak sadar mereka gila.
—Twitter, 23 Mei 2016
Orang waras merancang korupsi, konspirasi, kejahatan, sampai perang
dan penistaan manusia. Orang-orang gila tak pernah berlaku sebejat itu.
—Twitter, 23 Mei 2016
Segila-gilanya orang gila, mereka tak pernah berbohong. Orang waras
memuja pendidikan dan sistem sosial, tapi sangat pintar berbohong.
—Twitter, 23 Mei 2016
Jika ada pilihan dapat menjalani hidup dengan tenang, tenteram, tanpa
tekanan masyarakat yang brengsek, maka itu adalah menjadi orang gila.
—Twitter, 23 Mei 2016
Saat orang waras dikumpulkan, mereka membentuk masyarakat, dan lahirlah
kebrengsekan sosial. Saat orang gila dikumpulkan, tidak ada apa-apa.
—Twitter, 23 Mei 2016
Orang waras mengklaim, merekalah yang membangun peradaban. Tapi mereka
tidak menyadari bahwa peradaban merekalah yang menghancurkan dunia.
—Twitter, 23 Mei 2016
Orang-orang gila tidak pernah mengklaim apa-apa, karena mereka memang
tidak melakukan apa-apa. Tapi dunia tetap sehat dan baik-baik saja.
—Twitter, 23 Mei 2016
Aku mengagumi orang-orang gila, atas kemampuan mereka untuk bebas dari
belenggu sistem nilai masyarakat, untuk kemerdekaan hidup mereka.
—Twitter, 23 Mei 2016
Tidak ada satu pun orang waras yang bebas. Karena menjadi waras adalah
kutukan. Hanya orang gila yang mampu menjalani hidup dan kebebasan.
—Twitter, 23 Mei 2016
*) Ditranskrip dari timeline @noffret.