Sabtu, 15 September 2018

Manusia dan Kebenaran

Ada banyak hal yang ingin kutulis di blog, sebagaimana misi awal menulis di blog sebagai upaya "mewaraskan pikiran". Namun, seiring perjalanan waktu, ada banyak hal yang terjadi. Dua kendala yang paling terasa: makin sedikitnya waktu, dan makin rumitnya hal yang ingin kutulis.

Dulu, di catatan ini » http://bit.ly/2hpek37 aku pernah menjanjikan untuk menulis lanjutannya. Belakangan, aku "ngeri" jika harus menulisnya, karena mengkhawatirkan dampak yang mungkin terjadi. Bagi diriku sendiri, maupun bagi orang lain yang membaca.

Jika aku harus menulis lanjutan catatan tersebut, aku harus menabrak sekaligus meruntuhkan banyak hal terkait keyakinan banyak orang, lalu "mengorek-ngorek" sedemikian gila, untuk kemudian menyuguhkan fakta yang sebenarnya. Meski yang kutulis bisa dibuktikan, tapi itu mengerikan.

Terkait manusia, aku percaya kepada satu kebenaran: Tidak setiap manusia siap menghadapi dan menerima kebenaran. Karena, kenyataannya, manusia tidak percaya kebenaran. Mereka hanya percaya pada sesuatu yang mereka anggap (yakini, percaya, harapkan) sebagai kebenaran.


*) Ditranskrip dari timeline @noffret, 13 Juni 2018.

 
;