Dolar AS Tembus Rp 14.800, Masyarakat Diminta
Tidak Khawatir https://bit.ly/2Qi1Ong
—@kumparan
Itu pula yang dulu dikatakan pemerintah Venezuela
kepada rakyatnya. "Tidak perlu khawatir, tidak perlu khawatir."
Dan, lihat, apa yang sekarang terjadi di sana?
—@noffret
Venezuela adalah contoh nyata bagaimana utang bisa menjerat dan menghancurkan negara sekaya apa pun. Jangan lupa, Venezuela memiliki sumber minyak, dan menjadi negara terkaya di Amerika Latin. Tapi bahkan negara sekaya itu pun kolaps dan rakyatnya menjadi korban, gara-gara utang.
Bertahun lalu, ketika masih kaya-raya, pemerintah Venezuela biasa mengatakan kepada rakyatnya, "Tidak perlu mengkhawatirkan utang. Kita punya sumber minyak, kita kaya-raya, rasio PDB kita bagus, coba bandingkan negara lain..." Apakah ini terdengar familier? Oh, well, tentu saja.
Kenyataannya, Venezuela memang negara kaya-raya, dan utang mereka tergolong aman jika dibandingkan dengan rasio PDB. Tetapi utang adalah jerat di leher, sementara rasio PDB adalah bangku (kekayaan dan kurs mata uang) yang menahan kakimu. Sudah paham bagaimana cara memainkannya?
Pernahkah kita memikirkan kenyataan yang sangat gamblang ini: Jika sebuah negara kaya-raya, mengapa sampai kolaps terjerat utang?
Apa pun jawaban atas pertanyaan itu akan membawa pada kenyataan bahwa ada yang tidak beres! Kaya-raya dan utang menumpuk adalah bukti ketidakberesan.
Kalau kau kaya-raya, kau pasti tidak akan berutang! Kalau kau sampai berutang, padahal kaya-raya, maka kemungkinannya adalah:
1. Kau orang kaya yang tolol bahkan idiot
2. Kau dipaksa untuk menjadi tolol, dan kau tidak bisa menolak
3. Kau sebenarnya tidak kaya, tapi pura-pura kaya
*) Ditranskrip dari timeline @noffret, 3 September 2018.