Senin, 10 Desember 2018

Cinta Abadi di Malaysia

Sejati
Itu yang kauucapkan
Bila janji kugenggam
Bawah pohon kemboja
Yang sekecil kita

Menanti
Di mahligai mainan
Kita bina bersama
Dari dahan yang rapuh

Sejati, Wings



Pada era 1990-an, ada lagu Malaysia yang sangat terkenal, berjudul “Isabella”. Lagu itu dinyanyikan Search, grup musik populer di masa itu. Selain terkenal di Malaysia, lagu “Isabella” juga sangat terkenal di Indonesia, bahkan kini menjadi salah satu lagu Malaysia yang abadi, karena dinyanyikan dari zaman ke zaman.

Lagu “Isabella” diciptakan oleh Bob Lokman, pencipta lagu Malaysia, yang waktu itu masih berusia 20-an tahun. Sebelum menciptakan “Isabella”, Bob Lokman telah menciptakan lagu lain yang sama terkenal, berjudul “Taman Rashidah Utama”, yang dinyanyikan oleh Wings, grup musik yang tak kalah populer dibanding Search.

Wings dan Search adalah dua raksasa di industri musik Malaysia. Mereka lahir dan tumbuh di era yang sama, dan keduanya sama-sama meraih popularitas luar biasa. Di Indonesia, Search mungkin lebih terkenal, karena ia muncul lebih dulu, dan lagu-lagunya terdengar lebih pas di telinga mayoritas penikmat musik di Indonesia. (Dulu saya pernah menulis soal tersebut di sini.)

Belakangan, ketika lagu-lagu Malaysia mendapat tempat di Indonesia pada era 1990-an, Wings termasuk salah satu grup musik yang “diekspor” ke Indonesia, dan mereka mengenalkan lagu-lagu dari album baru. Salah satu lagu Wings yang sangat terkenal di Indonesia berjudul “Sejati”, yang sebagian liriknya saya tampilkan di awal catatan ini.

Di Indonesia, lagu “Taman Rashidah Utama” tidak terlalu dikenal, karena lagu itu sudah ada jauh-jauh hari sebelum Wings masuk ke Indonesia.

Padahal, di Malaysia, “Taman Rashidah Utama” yang dinyanyikan Wings jauh lebih populer dibanding “Isabella” yang dibawakan Search. Lagu itu juga telah ada sebelum munculnya “Isabella”, dan menjadi salah satu lagu paling abadi di sana. Hingga kini, setelah 30 tahun lebih diciptakan, “Taman Rashidah Utama” tetap menjadi lagu yang populer, dan didengarkan dari zaman ke zaman.

Ada kisah menarik di balik lagu abadi tersebut.

Bob Lokman masih berusia awal 20 ketika menciptakan lagu itu, saat dia jatuh cinta pada seorang perempuan, yang menjadi penggemar grup Wings.

Pada masa itu, Wings baru lahir di Malaysia, dan popularitasnya membuat remaja Malaysia tergila-gila. Di mana pun Wings konser, hampir bisa dipastikan ada ribuan remaja yang datang. Bahkan, ketika Wings sedang latihan di studio, selalu ada banyak remaja yang berkumpul, sekadar ingin bisa melihat personil Wings.

Karena waktu itu Bob Lokman menjadi salah satu pencipta lagu untuk Wings, dia pun kerap datang ke studio saat Wings latihan. Tetapi, tentu saja, tidak ada orang yang mengenalnya, meski lagu-lagunya dikenal ribuan orang karena populer dibawakan Wings. Jadi, keberadaan Bob Lokman di studio waktu itu dianggap “bukan siapa-siapa” oleh para penggemar Wings.

(Catatan: Lagu-lagu yang diciptakan oleh Bob Lokman hanya ditulis “Ciptaan: Bob”, tanpa menyebut nama belakang. Selain itu, kultur di Malaysia juga menempatkan para pencipta lagu di belakang layar, dan sangat jarang yang menampakkan diri, hingga sosok mereka tidak dikenal.)

Suatu sore, saat Wings latihan di studio seperti biasa, datang banyak remaja, termasuk seorang perempuan bernama Aida Aris, yang waktu itu masih berusia belasan.

Sejak pertama kali melihatnya, Bob Lokman langsung jatuh cinta. Seperti umumnya cowok remaja di mana pun, waktu itu Bob mencoba mendekati Aida, tapi Aida tampak tidak tertarik. Upaya pedekate itu terus dilakukan Bob, tiap Aida muncul di studio ketika Wings latihan. Tapi Aida tetap tak memberi respons positif.

Yang aneh dari kisah ini adalah... Aida sering terlihat bersenandung, menyanyikan lagu-lagu Wings yang diciptakan Bob Lokman, tapi dia tidak tahu bahwa lagu-lagu favoritnya itu diciptakan oleh cowok yang sedang mengejar-ngejarnya!

Selama di studio, ketika Aida tampak antusias memandangi para personil Wings yang sedang latihan, diam-diam Bob Lokman memandangi Aida dengan perasaan penuh cinta. Suatu hari, saat latihan selesai, dan Aida bersama teman-temannya meninggalkan studio untuk pulang, Bob Lokman mengikuti mereka, ingin tahu di mana rumah gadis yang membuatnya jatuh cinta.

Setelah mengikuti dengan sabar, Bob Lokman akhirnya tahu, Aida Aris tinggal di Taman Rashidah Utama.

Taman Rashidah Utama adalah nama sebuah tempat di daerah Senawang, Malaysia. Sementara studio tempat Wings biasa latihan ada di daerah Seremban, Kuala Lumpur. Jarak antara Seremban dengan Taman Rashidah Utama sekitar 10 kilometer. Tempat itu disebut Taman Rashidah Utama, karena di sana—waktu itu—memang ada taman besar.

Sejak itu pula, Bob Lokman sering duduk-duduk di Taman Rashidah Utama, demi bisa melihat gadis pujaannya. Di masa itu, Aida masih SMA, dan Bob senang melihat gadis itu dari kejauhan, saat dia pulang sekolah dan masih berseragam.

Suatu waktu, ketika merasa tak mampu lagi menahan gejolak batinnya, Bob memberanikan diri mendatangi rumah Aida. Di rumah gadis itu, dia menyatakan cintanya, namun Aida menolak. Meski begitu, Aida memberi tawaran yang tak bisa ditolak, “Kita bisa berteman, Bob.” Dan Bob Lokman merasa tak punya pilihan lain.

Sepulang dari rumah Aida, waktu itu, Bob berhenti di taman—tak jauh dari rumah Aida—merasakan hatinya yang galau, karena cintanya ditolak oleh perempuan yang sangat ia cintai.

“Aku akan tetap mencintainya,” batin Bob. Dan, di saat itu pula, rangkaian kata tersusun dalam pikirannya, yang kelak menjadi lirik lagu abadi di Malaysia.

Dari situlah, lagu “Taman Rashidah Utama” tercipta.

“Taman Rashidah Utama” dinyanyikan oleh Wings, grup musik yang diidolakan Aida Aris. Ketika lagu itu mulai diperdengarkan ke publik Malaysia, seketika meledak dan menjadi lagu yang sangat populer.

Aida, yang menjadi fans berat Wings, tentu juga menyukai lagu itu, bahkan menghafalnya. Tetapi, dia tetap tidak tahu bahwa pencipta lagu itu adalah cowok yang tempo hari ia tolak cintanya, dan tidak tahu bahwa lagu itu adalah tentang dirinya.

Seiring dengan itu, Bob dan Aida berteman dengan baik, bahkan sampai keduanya dewasa. Belakangan, Aida Aris menjadi artis dan peragawati di Malaysia, sementara Bob terus aktif menjadi pencipta lagu. Bersama perjalanan waktu, Aida akhirnya tahu bahwa Bob adalah orang di balik lagu-lagu Wings.

Tahun-tahun berlalu.

Aida menemukan jodohnya, dan menikah, hingga dikaruniai anak-anak. Begitu pula Bob, dia juga menemukan jodohnya, dan membangun keluarga bahagia bersama istri dan anak-anaknya.

Sementara hubungan pertemanan antara Bob dan Aida juga masih terjalin. Seiring usia mereka yang makin matang, kadang mereka bernostalgia ke masa lalu, saat masih sama-sama remaja, dan mengingat saat Bob menyatakan cinta, dan Aida menolaknya.

Mereka tertawa-tawa setiap mengingat peristiwa itu.

....
....

Beberapa waktu lalu, Bob Lokman masuk rumah sakit karena masalah jantung dan paru-paru. Saat terbaring di ranjang rumah sakit itulah, dia menceritakan rahasia di balik lagu “Taman Rashidah Utama”, dan bagaimana dia menciptakan lagu itu saat patah hati, setelah ditolak oleh perempuan yang dicintainya.

Bob mengisahkan cerita itu dengan senyum, tanpa penyesalan, dan menganggap penolakan Aida sebagai salah satu bagian terbaik dalam hidupnya. Bukan hanya karena penolakan itu membuatnya mampu menciptakan lagu yang populer dan abadi, tapi juga karena menyadari keikhlasan hati membawanya pada takdir terbaik.

Segera sembuh, Bob.

 
;