Kamis, 10 Oktober 2019

Noffret’s Note: Nonton Film

Gak sabar pengin nonton Angel Has Fallen.

....
....

"Adakah film yang ramai dibicarakan orang, tapi kamu tidak tertarik menontonnya?"

Ada. Banyak. Di antaranya Parasite.

Meski film itu dibicarakan banyak orang dengan aneka pujian, aku tidak tertarik menonton. Setidaknya, ragu-ragu. Aku sudah "trauma" dengan hal-hal kayak gitu.

Sudah berkali-kali aku nonton film hanya karena terpengaruh "keramaian" (film itu dibicarakan banyak orang, khususnya di medsos). Dan hasilnya mengecewakan.

Mungkin karena itu bukan jenis film-film yang kusukai, atau karena ekspektasiku terlalu tinggi (karena ramai dibicarakan).

Jadi, waktu Parasite ramai dibicarakan orang tempo hari, aku sama sekali tak terpengaruh. Kenyataannya, selera orang—khususnya dalam film—bisa berbeda, dan aku tidak perlu memaksa diri agar punya selera yang sama. Yang bagus bagi satu orang, belum tentu bagus pula bagi yang lain.

Menonton film yang bagus (dalam arti sesuai selera kita) adalah pengalaman yang menyenangkan. Begitu pula sebaliknya. Menonton film yang tidak sesuai selera kita bisa menjadi pengalaman yang menjengkelkan, dan membuat kita menyesal, karena sudah buang-buang waktu dan biaya.

Sekarang, aku hanya akan menonton film yang benar-benar sesuai seleraku, terlepas film itu ramai dibicarakan orang atau tidak. Kupikir, kita menonton film untuk menghibur dan menyenangkan diri sendiri, bukan untuk menyenangkan orang lain atau demi sekadar "mengikuti tren".

And now, aku sedang bersiap menonton Angel Has Fallen—jenis film yang sudah terjamin sesuai seleraku. Meski film ini tidak ramai dibicarakan orang, khususnya di medsos Indonesia, aku sudah yakin akan bisa menikmati film itu dengan penuh keasyikan. Dan aku akan menontonnya!


*) Ditranskrip dari timeline @noffret, 26 Agustus 2019.

 
;