Seratus lima puluh tahun yang lalu, John Greenleaf Whittier menulis kalimat yang mengusik pikiran berikut ini, “Untuk semua kata-kata sedih yang disampaikan oleh lidah dan pena, yang paling menyedihkan adalah, ‘Seharusnya itu telah terjadi’”.
Kita paham maksud dari kata-kata itu? Benar, itu adalah kata-kata menyedihkan yang menggambarkan bagaimana akhir dari orang yang biasa menunda-nunda segala sesuatu dalam hidupnya, hingga ketika waktu mengantarkannya pada saat yang telah terlambat, orang itu pun hanya bisa memandang jauh ke masa lalu, dan menggumamkan kata-kata itu, “Seharusnya itu telah terjadi...”
Jika kita memiliki niat baik untuk hal-hal baik, lakukanlah sekarang juga. Jika kita memiliki rencana dan tujuan yang kita pikir akan membantu hidup kita atau orang lain, lakukanlah sekarang juga. Jika kita punya impian untuk mengerjakan sesuatu yang besar, mulailah sekarang juga.
Di waktu apa pun, dalam usia berapa pun, waktu sekarang adalah waktu yang paling tepat untuk memulai mengerjakan sesuatu yang kita pikir untuk kita kerjakan. Lakukanlah sekarang, daripada harus menyesal saat kelak kita menengok ke masa lalu, dan menggumam lirih, “Seharusnya itu telah terjadi...”
Kita paham maksud dari kata-kata itu? Benar, itu adalah kata-kata menyedihkan yang menggambarkan bagaimana akhir dari orang yang biasa menunda-nunda segala sesuatu dalam hidupnya, hingga ketika waktu mengantarkannya pada saat yang telah terlambat, orang itu pun hanya bisa memandang jauh ke masa lalu, dan menggumamkan kata-kata itu, “Seharusnya itu telah terjadi...”
Jika kita memiliki niat baik untuk hal-hal baik, lakukanlah sekarang juga. Jika kita memiliki rencana dan tujuan yang kita pikir akan membantu hidup kita atau orang lain, lakukanlah sekarang juga. Jika kita punya impian untuk mengerjakan sesuatu yang besar, mulailah sekarang juga.
Di waktu apa pun, dalam usia berapa pun, waktu sekarang adalah waktu yang paling tepat untuk memulai mengerjakan sesuatu yang kita pikir untuk kita kerjakan. Lakukanlah sekarang, daripada harus menyesal saat kelak kita menengok ke masa lalu, dan menggumam lirih, “Seharusnya itu telah terjadi...”