Aku sering berpikir, dunia pasti akan jauh lebih tenang, hening,
dan tenteram, jika tidak ada perayaan atau keramaian apa pun.
—Twitter, 31 Desember 2015
Tapi tampaknya mayoritas manusia lebih menyukai keramaian,
perayaan, ingar bingar, dan hal-hal yang jauh dari keheningan.
—Twitter, 31 Desember 2015
Manusia punya seribu satu alasan untuk merayakan banyak hal, dan
manusia punya seribu satu hal untuk diramaikan dengan kebisingan.
—Twitter, 31 Desember 2015
Seperti tahun baru, misalnya. Aku tetap tidak paham kenapa sekadar
pergantian tahun saja harus dirayakan, diramaikan, dengan kebisingan.
—Twitter, 31 Desember 2015
Bagiku, pergantian tahun tak jauh beda dengan pergantian hari, pergantian
minggu, atau pergantian bulan. Hari baru, minggu baru. Biasa saja.
—Twitter, 31 Desember 2015
Kecenderungan manusia pada perayaan dan keramaian serta kebisingan
tampaknya telah menjadi semacam kecanduan atau neurosis kolektif.
—Twitter, 31 Desember 2015
Tentu saja hal-hal dalam hidup perlu dirayakan, tapi kebanyakan manusia
menganggap perayaan sebagai keramaian, kebisingan, dan ingar bingar.
—Twitter, 31 Desember 2015
Seperti tahun baru, misalnya. Jalanan macet, orang berdesakan, pekik
terompet, gelegar knalpot, petasan, adalah wujud kebisingan perayaan.
—Twitter, 31 Desember 2015
Kalau saja setiap perayaan dapat dilakukan dengan hening, tahun baru
tidak akan identik dengan kemacetan, petasan, terompet atau kebisingan.
—Twitter, 31 Desember 2015
Seharusnya sekolah dan perguruan tinggi di dunia memasukkan
satu pelajaran penting bagi anak-anak manusia, yaitu Pelajaran Hening.
—Twitter, 31 Desember 2015
Kita bisa merayakan apa pun dengan hening, dengan tenang, dengan
tenteram, tanpa petasan, dan tanpa menimbulkan masalah serta kebisingan.
—Twitter, 31 Desember 2015
Seperti tahun baru, misalnya. Bagiku, merayakan malam tahun baru dengan
hening jauh lebih khusyuk daripada di jalanan yang macet dan bising.
—Twitter, 31 Desember 2015
Selamat merayakan tahun baru, bagi yang merayakan. Kalau pun tidak
merayakan, tidak apa-apa. Karena tahun baru adalah hal yang biasa saja.
—Twitter, 31 Desember 2015
*) Ditranskrip dari timeline @noffret.