Sabtu, 10 November 2018

Noffret’s Note: Penjaja

Dulu, hanya salesman yang menawarkan barang jualannya dari pintu ke pintu. Sekarang, rupanya, ada pula orang-orang yang menawarkan agama dari pintu ke pintu. Setidaknya, mereka telah datang beberapa kali ke rumahku.

Terus terang, aku tidak pernah respek pada mereka (yang menjajakan agama dari pintu ke pintu). Mereka menawar-nawarkan sesuatu yang seharusnya tidak ditawar-tawarkan dengan cara "murahan" semacam itu.

Beberapa orang di tempat tinggalku jadi muak gara-gara terus didatangi orang-orang itu, dan ditawar-tawari hal sama. Itu ironis, sebenarnya. Betapa orang jadi muak pada agama, gara-gara ada sekelompok orang yang terus menerus menawarkannya seperti penjaja.

Kalau ada sales datang ke rumahmu dan terus menawar-nawarkan barang yang sama, hingga kau merasa terganggu, mungkin kau bisa mengusirnya, dengan alasan sales itu mengganggu. Tapi bagaimana jika "sales" itu menawarkan agama? Di situlah masalahnya.

Tempo hari, tetangga depan rumah curhat, "Sekarang aku waswas tiap ada yang ngetuk pintu. Khawatir, kalau yang datang orang-orang itu (yang menawarkan agama dari pintu ke pintu)." Demi Tuhan, apa yang lebih ironis dari itu?


*) Ditranskrip dari timeline @noffret, 10 Mei 2018.

 
;